Pekanbaru, Koranpelita
Seiring makin berkembangnya teknologi informatika berbasis internet dewasa ini, di satu sisi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun di sisi lain menyimpan banyak jebakan yang jika tidak disikapi dengan cerdas dan bijak maka akan menjadi bumerang bagi penggunanya, tidak terkecuali bagi prajurit TNI AU beserta keluarganya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit TNI AU beserta keluarganya dalam rangka kunjungan kerja di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru, Senin (28/10).
“Jika aktivitas kita di media sosial tidak terkendali bahkan meninggalkan akal sehat maka akan cenderung terjebak dalam situasi yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarga di kemudian hari. Saya sebagai Kasau, bapak, abang, sangat sedih mendengar kasus yang menimpa saudara kita di Surabaya karena kelalaiannya di media sosial,” ujar Kasau.
Selain menekankan sikap kehati-hatian bagi seluruh prajurit TNI AU beserta keluarganya di media sosial, Kasau juga menyampaikan upaya Mabesau untuk memenuhi kesejahteraan seluruh prajurit namun tidak orang per orang tapi kolektif dengan membangun perumahan nondinas yang dapat dibeli menggunakan Tunjangan Wajib Perumahan (TWP) dan dicicil setiap bulan sehingga saat memasuki masa pensiun, prajurit TNI AU tidak perlu lagi khawatir akan tinggal di mana.
“Saya tidak ingin melihat bapak ibu pensiun diusir-usir oleh dinas. Silakan cari tempat atau lokasi yang diinginkan dan dikoordinasikan dengan dinas untuk dihitung biaya tanah, pembangunan, dan cicilannya per bulan. Saya berharap di tahun 2025 tidak ada lagi prajurit TNI AU yang pensiun tidak memiliki rumah dinas, ” jelas Kasau.
Di samping itu, Kasau juga menginformasikan tentang upaya meningkatkan remunerasi dan penambahan premi asuransi jiwa bagi seluruh prajurit TNI AU. Pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga juga tak luput ditekankan Kasau karena hal tersebut sangat memengaruhi kinerja dan perkembangan psikologis anak-anak di kemudian hari.
Sementara itu, Ketum Pia Ardhya Garini Ny. Ayu Yuyu Sutisna, dalam pengarahannya menekankan sejarah pembentukan organisasi Pia Ardhya Garini awalnya diarahkan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan untuk mengisi waktu istri prajurit TNI AU dengan kegiatan yang bermanfaat.
“Menjadi istri prajurit TNI AU harus memiliki wawasan yang luas, bekal keterampilan, menjaga penampilan untuk keharmonisan keluarga, dan jangan lupa selalu mendoakan suami dan anak-anak,” terang Ny. Ayu Yuyu Sutisna.
Pada kesempatan kunjungan kerja di Lanud Rsn Pekanbaru ini, sebelumnya Kasau juga menyempatkan diri terbang tandem menggunakan pesawat tempur F16 Fighting Falcon selama lebih kurang satu jam untuk memberikan keyakinan kepada penerbang muda untuk selalu percaya diri dan meyakini bahwa pesawat yang telah dirilis oleh teknisi tentu sudah siap dan aman untuk diterbangkan.
“Jangan ada sedikit pun ada rasa takut untuk terbang atau “fear to fly” tapi yakini bahwa pesawat yang kalian terbangkan sudah melalui proses penyiapan yang sesuai dengan prosedur keselamatan,” tegas Kasau.
Kasau dan rombongan juga meninjau hasil pemeliharaan fasilitas simulator pesawat tempur BAe Hawk 209 dan meresmikan monumen pesawat F16 Fighting Falcon di halaman Markas Lanud Rsn Pekanbaru.
Turut hadir dalam acara tersebut, Irjenau, Aspam dan Aspers Kasau, Dankorharmatau, Danseskoau, para Kadis jajaran Mabesau, Danpuspomau, Danlanud Rsn beserta staf, Ketum Pia Ardhya Garini, dan pengurus pusat Pia Ardhya Garini. (ay)