Kemristekdikti Riil Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Produktivitas Industri Berbasis Teknologi

Kemristekdikti Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Produktivitas Industri Berbasis Teknologi

Jakarta,koranpelita.com

Pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 dengan melakukan terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

“Era Revolusi Industri 4.0 sebagai sebuah keniscayaan zaman memberikan dampak yang cukup besar di dunia. Tentunya Indonesia pastinya akan mengalami dampak dari revolusi industri ini. Oleh karenanya, Indonesia sendiri telah menanggapi dan berbenah mengenai dampak-dampak yang diberikan dari revolusi industri baik positif maupun negatif,” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Drs Mohamad Nasir, Ak., M.Si., Ph.D di sela sela acara pada Pembukaan Pameran I3E 2019 di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).

Dijelaskanya, kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 bukan merupakan suatu hal yang bisa ditawar menawar. Mau tidak mau, Indonesia harus siap menghadapi Revolusi Industri 4.0, dan salah satu tolak ukur kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini adalah melalui Iptek dan inovasi.

“Salah satu caranya yang dilakoni  dengan melakukan hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (Litbang) menuju komersialisasi untuk meningkatkan produktivitas industri,” ujarnya.

Mohamad Nasir, mengatakan dengan adanya hilirisasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang dapat dirasakan, diantaranya adalah adanya produk-produk baru yang muncul.

“Tentunya, untuk mendukung hal tersebut bangsa Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam artian bisa menguasai iptek dan berinovasi sehingga bangsa kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam. Guna mengimplementasikan menuju hilirisasi tersebut, pemerintah melalui Kemenristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi serta mengenalkan hasil penelitian Lembaga Penelitian dan Pnegembangan (Lemlitbang) yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri,”ujar M Nasir.

Menurutnya, Kemristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program pengembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi dan hasil Lemlitbang yang dimanfaatkan industri. Lima tahun terakhir ini, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti sudah melakukan pembinaan dan pengembangan startup teknologi yang berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, industri, serta masyarakat umum.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Penguatan Inovasi, Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si menjelaskan penyelenggaraan Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 ini adalah event tahunan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2015 oleh Kemristekdikti.

“Dengan perhelatan Pameran I3E 2019 ini kita harapkan akan dapat menjembatani kebutuhan masyarakat untuk membuka akses teknologi serta dapat lebih memahami perkembangan teknologi di tengah situasi dan kondisi lingkungan usaha yang semakin dinamis dan kompetitif,” jelas Jumain Appe.

Selain itu, perhelatan I3E 2019 ini merupakan upaya untuk memperkenalkan serta menanamkan kecintaan teknologi dari perusahaan-perusahaan rintisan inovatif di masyarakat yang dapat dijadikan bahan komoditas yang layak dan laku di jual dan dari hasil-hasil lembaga litbang dalam negeri yang sudah di manfaatkan oleh industri.

Ajang pameran I3E untuk tahun 2019 ini bertempat di Hall B JCC, Jakarta yang akan dihelat dari tanggal 3-6 Oktober 2019 dengan mengusung tema “Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa”.

Dirjen Jumain Appe memerinci Pameran I3E tahun 2019 kali ini menampilkan sebanyak 404 produk dan inovasi yang terdiri dari 249 hasil produk dan inovasi dari program pendanaan PPBT, 132 produk dan inovasi dari program pendanaan CPPBT, dan 23 produk dan inovasi dari pendanaan Inovasi Industri yang semuanya adalah karya anak negeri.

Dalam event I3E 2019 ini, selain memamerkan hasil-hasil inovasi, juga melakukan kegiatan lainnya yakni seminar bisnis dan teknologi, yang menghadirkan nara sumber dari para pelaku start up yang sukses untuk dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi para start up-start up yang baru mulai atau yang sedang menyusun rencana membangun start up.

Selain itu talkshow dengan nara sumber yang kompeten baik dari kalangan bisnis, regulasi pemerintah ataupun para perusahaan dari pembiayaan. Yang menarik lagi adalah bisnis coaching. Kegiatan ini diperuntukkan untuk memberikan bimbingan langsung terkait dunia start up. Yakni kompetisi ide dan konsep inovasi teknologi.

Ini karena dalam kesempatan ini akan ada kompetisi konsep dan inovasi teknologi yang dipertandingkan. Kegiatan ini juga dapat diikuti oleh berbagai kalangan tentunya dengan hadiah yang menarik. Salah satunya kegiatan speed dating, yakni memfasilitasi sebuah moment pertemuan antara para investor atau pelaku pembiayaan dengan para start up, diharapkan tentunya para investor tersebut dapat melakukan bisnis meeting dengan para start up.

Jumain Appe menargetkan pengunjung pada pada perhelatan I3E 2019 sebesar 36 ribu pengunjung yang terdiri dari masayarakat umum, mahasiswa, komunitas komunitas start up, serta para pelaku bisnis, pelaku pembiayaan baik dari institusi fintech ataupun ventura capital. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca