Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengaktifkan Crisis Center untuk membantu warga terdampak Tragedi Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, Provinsi Papua. BAZNAS Crisis Center berfokus pada penanganan kemanusiaan dan tidak masuk dalam ranah konflik yang terjadi.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat BAZNAS, Dr Irfan Syauqi Beik mengatakan, kondisi Wamena dan warga terdampak yang saat ini tinggal di pengungsian-pengungsian yang ada di daerah lain membutuhkan penanganan terpadu dengan melibatkan semua pihak. Berbagai layanan bantuan ini harus dilakukan dangan penuh kehati-hatian.
“Oleh karena itu, BAZNAS mengaktifkan Crisis Center BAZNAS untuk Papua sebagai upaya mendorong sebuah program yang terbaik yang bisa kita berikan dalam membantu memulihkan krisis Papua. Terutama membantu apra pengungsi dan mendorong situasi yang lebih damai,” katanya.
Pelaksana Harian Crisis Center BAZNAS untuk Papua, Ahmad Fikri mengatakan, BAZNAS menyinergikan Lembaga Program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Layanan Aktif BAZNAS (LAB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk melayani warga terdampak krisis.
“Melalui tim gabungan ini, diharapkan BAZNAS dapat merespon cepat dan memberikan bantuan yang saat ini sangat diperlukan oleh para pengungsi,” katanya.
Fikri mengatakan, sejak Jumat (27/9), tim yang terdiri dari personil BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi Papua dan BAZNAS Kabupaten Mimika telah berada di lokasi dan memberikan bantuan awal. Bantuan awal ini berupa distribusi air minum, pakaian layak pakai dan dukungan psikososial di Pangkalan Udara (Lanud) Silas Papare, Jayapura.
Di Lanud Timika, Kabupaten Mimika, Tim BAZNAS memberikan makanan siap saji dan mendirikan dapur umum. Tim juga memberikan layanan medis yang dibutuhkan para pengungsi.
“Selanjutnya, BAZNAS akan meningkatkan layanan pengungsian di lokasi lain, terutama di lingkungan komunitas pendatang serta meningkatkan kapasitas bantuan tim di lokasi pengungsian,” katanya.
Sementara itu di Jakarta, BAZNAS menguatkan kerjasama berbagai lembaga kemanusiaan yang membantu krisis di Wamena, termasuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam penggalangan dana.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Muhammad Fuad Nasar mengapresiasi kehadiran Crisis Center BAZNAS untuk Papua. Ia mengatakan, bantuan kemanusiaan dari BAZNAS berupa bantuan logistik, dapur umum, pemeriksaan kesehatan dan psikososial bagi anak-anak yang menjadi penyintas cukup relevan dan bermanfaat, terutama untuk mengatasi kondisi darurat.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar menyalurkan bantuan dan donasi untuk korban tragedi kemanusiaan di Wamena dan sekitarnya melalui BAZNAS dan lembaga-lembaga resmi,” katanya.(dohan)