Sampit, Koranpelita.com.
Pasca lebaran aktivitas pedagang “jemput bola”yang berjualan di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng,terlihat mulai bergeliat, saat jurnalis media ini melintas di kawasan Pasar PPM Sampit, Selasa malam (2/7) sekitar pukul 11.30 WIB.
Mengapa mereka disebut pedagang jemput bola,karena merekalah yang mendatangi calon pembeli meskipun jauh dan medan yang kadang cukup sulit.
Seperti halnya pedagang yang mendatangi perkebunan sawit di saat karyawannya gajihan.Adalagi pedagang pasar dadakan di dalam Kota Sampit, dimana setiap hari berjualan di lokasi yang berbeda dekat dengan pemukiman penduduk.Sehingga pasar dadakan ini upaya atau kiat penjual mendekati
pembeli.
Menurut Seorang pedagang bernama Aji (45) perantau asal Jawa yang tengah asyik memuat barang dagangannya di Pasar PPM Sampit, ia berjualan di Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu kawasan utara Kotim ratusan kilometer dari Sampit atau ditempuh naik mobil sekitar empat jam sampai ketujuan, dua hari sekali ia ke Sampit untuk belanja barang dagangan yang akan dijual lagi disana.
Aji mengaku usaha yang digelutinya ini hasilnya lumayan untuk nafkah sekeluarga, dan aktivitas ini sudah berlangsung lama digelutinya.Sedangkan jelang lebaran tadi hingga beberapa hari pasca lebaran ia tak berjualan karena pulang kampung di Jawa sana.
Lain lagi cerita Solihin (35) pedagang” jemput bola” asal Trans Sukamadang Kecamatan Rantau Pulut Kabupaten Seruyan pemekaran dari Kotim.
Menurutnya, ia berkisar sebulan sekali berbelanja barang dagangan di Pasar PPM Sampit ,untuk dijual lagi di kampungnya sana trans Sukamadang Kabupaten Seruyan.
Sedangkan perjalanan dari Sampit ke kampungnya disana ,lebih tiga jam ditempuh dengan naik mobil jalan darat.
Ia mengaku dari pekerjaannya sebagai pedagang ini hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagian kecil ditabung .
Baginya,hidup tidak boleh hanya diisi dengan hayalan dan angan-angan, tetapi juga digeluti dengan kerja keras dan tidak meminta belas kasihan.
Aji, Solihin dan mungkin yang lainnya,merajut hidup memang harus dengan kerja keras terlebih sang nasib kurang beruntung.
Segala sesuatu yang kita inginkan tidak serta merta turun dari langit. Tapi diperjuangkan dengan kerja keras termasuk dalam meraih mimpi.Dengan harapan hari esok akan lebih baik dari hari ini. Kewajiban kita adalah berusaha dan berdoa semoga selalu dalam lindunganNya dan diberikan rejeky yang baik lagi halal. (Ruslan AG).