Semarang,koranpelita com
Hujan yang mengguyur Kota Semarang dan sejumlah Kota di sekitarnya seperti Batang, Pekalongan, Grobogan dan Jalan Lingkar Selatan atau Pantura Kudus menuju Semarang sejak Sabtu (31/12) mengakibatkan aktivitas warga lumpuh. Hal tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kota Semarang dan daerah penyangga sehingga menyebabkan debit air meluap dan menggenangi rumah warga.
Ketinggian banjir bervariasi di semua titik mulai dari 20 cm s.d 100 cm. Dalam data awal yang diperoleh dari dinas terkait tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun personel TNI dari Yonif R 400/BR, Batalyon Arhanud 15/DBY dan Kompi Air Denjasa Angk IV-44-13 Bekangdam IV/Diponegoro dibantu Polri bersama BPBD telah dikerahkan ke setiap titik wilayah banjir dalam dua hari belakangan ini. Mereka ditugaskan untuk membantu para warga yang menjadi korban terdampak banjir.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto, S.I.P. pada Senin (2/1/2023) mengungkapkan, bahwa ribuan personel TNI-Polri Bersama BPBD sudah dikerahkan untuk membantu warga untuk mengevakuasi korban banjir.
” Dikerahkannya personel TNI-Polri dan BPBD untuk membantu warga merupakan wujud implementasi bahwa TNI hadir di saat warga membutuhkan bantuan,” ujarnya
Kapendam menjelaskan, Personel TNI-Polri dan BPBD diketahui langsung turun membantu warga yang kebanjiran disejumlah titik sejak Sabtu (31/12/2022). Mereka bersama-sama dengan para relawan mengerahkan perahu karet dan pompa hidrant, membuat posko darurat, membuat tempat pengungsian bagi korban, mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan korban banjir dan petugas yang melakukan penanganan banjir dan membantu evakuasi warga yang mengungsi.
” Salah satunya Kodim 0733/Kota Semarang dibantu aparat Polri menggelar karya bhakti membenahi beberapa tanggul jebol di wilayah Mangunharjo, yang mengakibatkan banjir di wilayah Mangkang Tugu,” paparnya
Kodam IV/Diponegoro, lanjut Kapendam, telah menyiagakan tim tanggap darurat bencana alam sehingga kapanpun dibutuhkan selalu siap untuk diturunkan.
“Jadi sarana dan prasana untuk membantu warga dalam mengevakuasi juga telah disiapkan. Ini merupakan bagian dari respon terhadap kondisi banjir yang terjadi tidak hanya di Semarang tetapi di wilayah Jawa Tengah dan DIY,” ungkapnya.
Aksi tanggap darurat ini adalah wujud kepedulian kepada masyarakat. Di mana TNI dapat berperan secara aktif, profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan atau membantu rakyat. Hal tersebut sebagai salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga keberadaan prajurit akan bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya.
“Kepada warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor agar meningkatkan kewaspadan dan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya gerakan tanah/tanah longsor dan banjir. Apabila menemukan tanda bahaya diharap segera menghubungi aparat Babinsa maupun Bhabinkamtibmas,” imbuh Kapendam.(sup)