Banjarmasin, Koranpelita.com
Pemerintah Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana menggeser ketergantungan ekonomi dari sektor pertambangan ke sektor pertaniaan.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel Firman Yusi, usai rapat dengar pendapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (16/3/2023)
Dalam perpindahan sektor tersebut tentunya bukan tanggung jawab pertanian seutuhnya, namun Dinas pendidikan juga memiliki tanggung jawab dimana harus menyiapkan umber daya manusiannya.
“Untuk memobilisasi itu perlu memperkuat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan pertanian,” ujar Firman.
Sekretaris Komisi IV ini menyebutkan, saat ini, secara nasional jumlah petani muda sangat rendah bahkan berdasarkan penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di tahun 2029 mendatang petani sudah mulai tidak ada lagi.
“Dengan adanya SMK jurusan pertanian mampu meningkatkan minat anak muda pada sektor pertanian tersebut,” kata dia
Saat ini lanjut Firman, IKN terus berlanjut. Jangan sampai ketika tenaga lokal diperlukan dalam pembangunan tak terserap karena tak memiliki ketersedian SDMnya.
“Saya mengharapkan dinas pendidikan memfokuskan terhadap masalah tersebut,”tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Muhamadun mengatakan, sebagai penunjang IKN akan memfokuskan terhadap bidang pertanian dan kebudayaan. Terlebih pertanian akan menyiapkan SDMnya dengan kondisi modernisasi.
“Sebagai pintu gerbang IKN dinas pendidikan akan menyiapkan SDMnya namun dengan sisitem yang lebih modern agar kaum milineal lebih tertarik dan mencintai pertanian,” tegasnya.
Disinggung apakah sudah ada perkembangan dari wacana pembangunan SMK di dua wilayah di Kota Banjarmasin? Muhammadun menjelaskan Disdik sudah mulai ngecek terkait status lahanya.
Jika memang hibah tanah nya sudah clear, maka Disdik akan mengupayakan pembangunan dua SMK yang disusulkan yaitu di Sungai Andai dan Mantuil tersebut.
“Karena memang di daerah tersebutlah yang masih diperlukan sekolah tingkat menengah baik itu SMA maupun SMK,” pungkasnya (pik)