WAKIL Bupati Kendal, H. Windu Suko Basuki meminta kepada seluruh warga Kabupaten Kendal untuk tidak panik menghadapi pandemi Covid 19.
“Warga saya harap tetap tenang, tidak perlu panik. Kepanikan justru akan mengalahkan akal sehat kita. Covid 19 itu benar ada dan wilayah Kabupaten Kendal kini berstatus merah. Nah jika kita menghadapinya dengan kepanikan, justru ini akan menambah masalah,” kata Wakil Bupati Kendal yang akrab disapa Pakde Bas disela-sela peletakan batu pertama pembangunan Musholla Baitussolihin di Dusun Tapak Barat, Desa Kedunggading, Kecamatan Ringinarum, Kendal, Senin (5/7).
Selanjutnya dalam sambutanya, Pakde Bas memberikan apresiasi kepada warga Kedunggading dan segenap jajaran pemerintahan desa. Pakde Bas berharap, bahwa masyarakat tidak lelah berbuat kebaikan.
Termasuk membangun tempat ibadah yang nantinya akan bisa dipergunakan sepenuhnya oleh masyarakat untuk menjalankan ibadah seperti shalat, pengajian dan lain sebagainya.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya merasa terhormat dan tersanjung atas undangan panitia, baik sebagai pribadi maupun sebagai wakil Bupati. Dengan adanya musholla di dusun ini saya berharap akan semakin meningkatkan iman dan takwa kita. Saya berharap panitia tidak merasa lelah dan capai dalam fi sabilillah, berjalan di jalan Allah,” lanjut Pakde Bas.
Kemudian Budiono, Kepala Desa Kedunggading yang mewakili panitia mengatakan semoga kehadiran Pakde Bas di Desa Kedunggading tersebut bisa memberikan berkah dan menambah semangat kegotongroyongan di Kedunggading.
“Karena tagline Kedunggading sendiri adalah gotongroyong. Desa Kedunggading sendiri pada tahun 2018 adalah pelaksana terbaik gotongroyong di tingkat Kabupaten Kendal dan 2019 berhasil menjadi pelaksana terbaik III gotongroyong di tingkat Jawa Tengah,” kata Kepala Desa yang juga mantan anggauta DPRD Kabupaten Kendal.
Lalu Budiono juga menambahkan semoga tanah wakaf yang di atasnya akan dibangun musholla berukuran 23,5 x 6,5m ini, kelak akan menjadi tabungan di akhirat bagi yang mewakafkan, segenap panitia dan para donatur. Sementara itu pelaksanaan peletakan batu pertama tersebut dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini ditandai dengan hadirnya satgas covid dan penerapan pembatasan tamu undangan.
Musholla Baitussholihin sendiri akan membutuhkan dana Rp. 442.000.000,- yang didapatkan dari sodakoh, infak dan donasi dari para TKI di luar negeri. (KelanA/dohand)