Bupati Cianjur Buka Rempuk Stunting

Cianjur, koranpelita.com –
Bupati Cianjur H. Herman Suherman membuka Rembuk Stunting Kabupaten Cianjur Tahun 2021 Dalam Strategi Konvergensi Pengarahan Dan Penanganan Stunting.
Bale Praja Kamis, ( 27/05/2021).

Pembukaan Rempuk Stunting diantaranya dihadiri Wakil Ketua DPRD Cianjur, Deden Nasihin, Ketua TP PKK Kab Cianjur, Hj. Anita Sincayani Herman, Asisten I Setda selaku koordinator Tim Konvergensi, para SKPD serta para tamu undangan lainnya.

Bupati Cianjur mengharapkan dalam kaitan stunting di Kabupaten Cianjur, optimalkan seluruh stakeholder untuk sesuai bidangnya masing – masing, Kesepakatan Rembuk Stunting Kabupaten Cianjur Tahun 2021.

Disebutkan antaralain lokasi Rempug Stunting tahun 2021 di 21 Kecamatan dan 50 Desa, Alokasi Anggaran untuk stunting di tahun 2021 dianggarkan dari APBN, APBD, DBH, Dana Desa dan CSR. Total Anggaran tahun 2021 sebesar Rp. 20.212.147.200 Dari 8 OPD, CSR (Aisyiyah, PT.Tirta Investama), dan dari Dana Desa. Rembuk stunting sampai tingkat desa.

Peran para camat melakukan monitoring dan evaluasi di desa lokus,”Pembentukan satgas stunting tingkat Kecamatan dan Pokja Stunting tingkat desa,” kata Herman didampingi Wakil Bupati, TB Mulyana Syahrudin.

BupatibCianjur menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi anak terlalu pendek untuk usianya,”Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir,” ujarnya.

Menurutnya, namun stunting baru terlihat setelah anak berusia dua tahun.
ibu hamil dengan gizi kurang, bayi tidak asi eksklusif, berat bayi lahir rendah panjang bayi 48 cm, status sosial ekonomi keluarga pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, pengetahuan ibu tentang gizi, anak yang sering sakit karena penyakit infeksi, sanitasi lingkungan yang buruk.

Dikemukakan, bagaimana Mengetahui Stunting , Anak ditimbang setiap bulan berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun, “Perkembangan tubuh terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan), Anak mudah terkena penyakit infeksi,” ucapnya. (mans).

About redaksi

Check Also

Pelaku Tawuran Tewas Tertembak, Polda Jateng Jamin Transparansi Penanganan Kasusnya

Semarang,KORANPELITA.Com– Polda Jateng tegaskan penanganan perkara penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Semarang Aipda …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca