Banjarmasin, Koranpelita.com
Ditengah gejolak cashflow dua otorita penanggungjawab layanan kesehatan, diharapkan tak menurunkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Tetapi, kemungkinan itu tampaknya sulit dihindari.
Salah satunya, RSUD Ulin Banjarmasin. Secara tegas menyatakan pelayanan kesehatan pasti bakal tak maksimal dan ‘tersendat’ karena klaim tagihan belum dibayarkan sepenuhnya oleh BPJS.
” Ya kalo yang wajib-wajib saja dibayar dan kita ikat pinggang, pasti enggak maksimal, karena ada beberapa yang tersendat,” ujar Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Hj Suciati, kepada wartawan, usai rapat bersama Komisi IV DPRD dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Senin (4/11/2019).
Langkah ikat pinggang ini menurut dia, terpaksa harus dilakukan karena BPJS belum mampu membayar tunggakan Bulan Juli-Agustus sebesar 60 miliar.
Meskipun tunggakan dua bulan diatas dapat dibayar oleh BPJS pada Bulan Nopember ini, namun rumah sakit rujukan type ‘A’ ini hanya mampu bertahan sampai Pebruari, 2020.
“Operasional kan butuh biaya, kita harus lebih mengencangkan ikat pinggang. Jadi yang bersifat wajib saja biaya akan dikeluarkan,” kata Suciati.
Dijelaskan, RSUD Ulin melayani pasien rawat jalan BPJS mencapai 300 orang pasien per hari, belum termasuk rawat inap, atau sekitar 70 persen pasian RSUD Ulin berasal dari peserta BPJS.
Ditanya peran pembinaan termasuk pengawasan kualitas layanan kesehatan terhadap rumah sakit dalam situasi genting seperti ini? Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Kamto, tak secara tegas menjawab. Bahkan, dia hanya menjelaskan kembali cara atau pola skala prioritas item mana yang harus dibayar dulu, mana yang bisa ditunda.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mengatakan akan berusaha untuk menanggulangi hal tersebut agar tidak terjadi hal yang kurang menguntungkan.
“Apalagi sekarang BPJS mengalami kenaikan iuran. Kalau masyarakat berhenti, otomatis income BPJS akan berkurang,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Untuk itu, BPJS diharapkan mampu membayar tunggakan kepada RSUD Ulin untuk bulan Juli dan Agustus, sehingga operasional terus berjalan dan kualitas layanan tetap bagus (Ipik)