Keragaman dan Kerukunan Indonesia Menjadi Benchmark Dunia

Jakarta, Koranpelita.com

Keragaman Indonesia merupakan kekayaan yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Selain itu, kerukunan yang dimiliki Indonesia juga menjadi benchmark berbagai negara di dunia.

Demikian benang merah diskusi publik yang digelar Forum Mahasiswa dan Pemuda Pengawal NKRI (FMPP NKRI), di Jakarta, Selasa (24/9).

Hadir menjadi pembicara; Ketua FMPP NKRI Sudirman Hisyam, Plt Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu, Kepala Kerukunan Umat Beragama Aliefosra Nur dan Ketua Forum Lintas Suku Bangsa Alan MS.

Sudirman Hisyam mengatakan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meliputi wilayah Sabang sampai Merauke, Miangas sampai pulau Rote.

Kenyataanini harus dipahami oleh seluruh komponen bangsa sehingga tidak ada primordialisme berbasis suku bangsa, agama, ras dan antargolongan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. “NKRI harga mati dan tidak dapat dipisahkan,” ujar Sudirman.
Sudurman juga menjelaskan isu rasisme yang berdampak konflik antarbangsa terjadi belakangan ini tidak boleh terjadi lagi karena hanya merugikan semua pihak. “Stabilitas Papua sudah baik karena masyarakat Papua pada umumnya sudah memahami arti penting berbangsa bernegara dalam bingkai NKRI,” ujarnya.

Sementara Akmal Malik mengatakan implementasi kebijakan otonomi khusus di Papua perlu dievaluasi agar kesejahteraan menyeluruh bagi masyarakat Papua. Program pemerintah selama ini telah berjalan dengan baik namun bekum berjalan normal seratus persen. Pada aspek pengembangan SDM, program afirmasi bagi mahasiswa Papua telah berjalan dan ribuan mahasiswa dapat mengenyam pendidikan berkualitas di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Ferdinandus Setu mengatakan kebijakan takedown layanan data di Papua pada saat terjadi kerusuhan beberapa waktu lalu adalah dalam rangka menghindari memburuknya situasi. Berbagai berita bohong yang viral sehingga tidak ada kesempatan untuk mengkritisi kebebaran berita tersebut. “Masyarakat termakan isu yang tidak benar sehingga memuntahkan amarah yang tidak terkendali,”katanya.

Sementara Alan MS menegaskan heterogenitas bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang tidak dimiliki bangsa lain. Kekayaan ini menjadi modal untuk saling mengenal satu sama lain sehingga terbangun kesatuan dan persatuan.

Aliefosra Nur mengatakan kerukunan beragama di Indonesia menjadi benchmark berbagai negara di dunia karena dapat berjalan secara harmonis. “Keharmonisan antarumat beragama di Indonesia merupakan bentuk toleransi yang nyata,”katanya. (zis)

About redaksi

Check Also

Direktur USAID, Jeffery Cohen : Sampah Menjadi Persoalan dan Harus Diatasi Bersama

SEMARANG,KORANPELITA –Direktur USAID Indonesia, Jeffery Cohen mengakui jika sampah memang menjadi persoalan bersama. Untuk itu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca