Menteri Perhubungan yang juga Ketua Dewan Pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM) Budi Karya Sumadi mengatakan tidak perlu jumawa jika nanti dalam penghitungan KPU memenangkan Paslon 01Jokowi-Maruf Amin.
“Jika kita menang, kita tidak perlu jumawa, justru kita melakukan pendekatan persuasi kepada kubu sebelah. Ke depan kita bicara tentang Indonesia, kita belum selesai tugas untuk memastikan bahwa Pancasila NKRI menjadi pola hidup yang beragam ,”ujarnya saat acara Syukuran MCM ( Masyarakat Cinta Masjid) di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2019).
Dikatakannya , kini adalah suatu momen Indonesia digoda oleh suatu paham yang bisa meruntuhkan NKRI, dirongrong dengan cara-cara yang membuat moral bangsa ini turun. “Oleh karenanya kita pendukung Pak Jokowi mengamankan yang dapat mengganggu keragaman kehidupan sesuai Pancasila,”papar Budi.
Ia selalu berpesan pada relawan seluruh Indonesia untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat. ” Kita sampaikan seperti tentang ke-Bhinekaan kepada keluarga dan saudara , juga ngomong sama tetangga supaya mereka memahami,”paparnya.
Sementara itu, Ketum MCM Wishnu Dewanto menandaskan agar semua pihak menunggu proses hasil pemilu dari KPU.
” Kita minta semua pihak agar menahan diri untuk mengikuti proses dan ketentuan yang ada dengan cara-cara konstitusional dan Pancasila,”ucapnya.
Ditambahkannya, ” Pancasila bukan hanya sebagai ideologi saja tapi juga sebagai sumber dari segala sumber hukum, makanya kita minta tunggu keputusanl KPU sampai tanggal 22 Mei 2018,”ucapnya.
Wisnu berharap cara berpikir untuk melemahkan kinerja KPU dihentikan segera. ” Stop aktivitas yang sifatnya menjerumuskan KPU, biarkan KPU bekerja sehingga menghasilkan keputusan yang sah secara konstitusional,”tuturnya.(Dohan)
Terkait