Kongres AS Mengukuhkan Joe Biden Sebagai Presiden AS ke-46

Oleh Dasman Djamaluddin

*Penulis, wartawan senior tinggal di Jakarta.

Joe Biden resmi dikukuhkan sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46. Sudah tentu pengukuhan ini sempat tertunda, karena Presiden AS yang masih berkuasa, Donald Trump, menggunakan kekuasaannya untuk mengumpulkan pendukungnya mengepung Gedung Kongres AS (Gedung Capitol).

Waktu itu, para pengunjuk rasa terlihat di berbagai televisi, tengah mendorong pagar pembatas dan terus menerjang barikade polisi yang berjaga di depan Gedung Capitol pada hari Rabu malam waktu setempat, 6 Januari 2021. Terlihat, mereka menaiki tangga dan mengibarkan bendera Trump dari atas gedung.

Para pengunjuk rasa ada di dalam gedung, terdengar kata-kata terakhir yang diambil oleh mikrofon yang membawa siaran langsung Senat sebelum ditutup, seperti dilaporkan AP.

Ratusan pendukung Presiden Donald Trump berpawai dan berteriak melalui beberapa ruang di Capitol. Pemandangan yang belum pernah terjadi.

Donald Trump, yang tidak mengakui kekalahannya, telah mendorong pengunjuk rasa untuk mengacaukan sidang kongres.

Polisi bersiaga dengan senjatanya. Menangkap mereka yang secara brutal beraksi mengacaukan situasi.

Bangku-bangku yang patah, kaca yang pecah, pendemo yang terus menerus merangsek masuk, sebagian menggedor-gedor pintu ruang demi ruang. Situasi yang paling buruk dalam sejarah sidang kongres.

Perwakilan Demokrat Dean Phillips berteriak keras pada Partai Republik, “Ini karenamu!”

Wartawan dan anggota parlemen bersembunyi di bawah meja ketika para pengunjuk rasa menggedor pintu, menuntut untuk diizinkan masuk. Desas-desus tentang senjata menyebar tetapi tidak jelas apakah ada tembakan di samping salah satunya. Gas air mata dikatakan telah tersebar.

Sidang Tetap Jalan Terus

Tetapi, bagaimana pun, anggota parlemen pun terus melakukan pekerjaannya untuk kembali mengumumkan hasil penghitungan Electoral College yang diamanatkan oleh Kongres, di mana Biden mengalahkan Trump, 306-232.

Ternyata Donald Trump pun telah merubah sikapnya setelah terjadi peristiwa memalukan itu. Ia mengatakan bahwa meskipun dia tidak setuju dengan hasil pemilu, akan ada “transisi yang teratur”.

Perubahan sikap Trump ini boleh jadi karena ia telah gagal mengubah sikap wakilnyan untuk mendesak Mike Pence membatalkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat AS.

Kesetiaan Wakil Presiden AS Mike Pence kepada Presiden Donald Trump, tidak mampu mempengaruhi sikap Pence itu sendiri yang obyektif melihat permasalahan yang tengah terjadi.

Faktor lain, karena sikap facebook yang telah memblokir akun resmi milik Presiden Donald Trump. Orang nomor satu di AS itu tidak mampu memosting di situs tersebut selama 24 jam. Pas waktunya, Kongres AS pun kembali membuka sidangnya setelah kerusuhan.

Keputusan facebook itu diambil setelah perusahaan menghapus postingan yang dibuatu Trump untuk mendukung massa pro-Trump yang menyerang Capitol AS pada Rabu, 6 Januari 2021.

“Kami telah menilai dua pelanggaran kebijakan terhadap Halaman Presiden Trump yang akan mengakibatkan pemblokiran fitur selama 24 jam, yang berarti dia akan kehilangan kemampuan untuk memposting di platform selama waktu itu,” bunyi pernyataan itu, dilansir laman “The Verge,” Kamis, 7 Januari 2021.

Tugas Joe Biden sekarang lebih aman, yaitu hanya mempersiapkan hari pelantikan dirinya bersama wakilnya Kamala Harris pada 20 Januari 2021 dan berusaha menjadi Presiden AS lebih baik lagi. **”

About redaksi

Check Also

Mengapa Disiplin dan Bersih Begitu Susah Di Indonesia ?

Oleh  : Nia Samsihono Saat aku melangkah menyusuri Jalan Pemuda Kota Semarang aku mencoba menikmati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca