264 Mahasiswa Indonesia Siap Melanjutkan Studi di Belanda

Jakarta,Koranpelita.com

Sebanyak 264 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda mengikuti kegiatan Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing 2020 yang diselenggrakan oleh Nuffic Neso Indonesia.

Duta besar kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Lambert Grijns, dalam pidato pembukanya menyampaikan dua hal penting yang pertama adalah untuk mempelajari negara Belanda.

“Belanda merupakan negara yang mempunyai lingkungan yang sangat intenational dan terbuka sehingga memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang berkunjung. Di samping itu, isu  isu penting yang terjadi di Belanda dapat menjadi topik perbincangan yang menarik dan layak untuk diikuti,” ujarnya.

Pesan kedua dari Lambert adalah untuk selalu tetap berhubungan ketika sudah selesai masa studi dan kembali ke Indonesia. Para mahasiswa Indonesia adalah duta bangsa di mata international, Lambert mengajak para mahasiswa Indonesia untuk tetap berkiprah baik di kancah  Indonesia maupun Belanda.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl. Dalam sambutan pembukanya, Peter memberikan semangat kepada seluruh peserta acara ini.

“Di hari penyelenggaraan pre-departure briefing merupakan hari yang sangat membahagiakan, karena kami bisa dan menyambut para pelajar Indonesia yang mempunyai talenta dan semangat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Belanda yang merupakan negara berpendidikan yang berkualitas,” kata Peter.

Peter menambahkan, Walaupun kami (Nuffic Neso Indonesia) tidak bisa bertemu secara personal dalam acara ini seperti di tahun-tahun sebelumnya, Nuffic Neso Indonesia selalu bersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan keberangkatan ke Belanda.

Di akhir sambutannya, Peter menghimbau kepada seluruh peserta untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang sedang diberlakukan oleh pemerintah Belanda. Salah satu contoh yang disebutkan adalah untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ketika sampai di Belanda dan selalu berkomunikasi dengan international office universitas apabila ada suatu kendala selama karantina mandiri berlangsung.

Di hari pertama online event ini para peserta diberi bekal pengetahuan dasar berbahasa Belanda yang di persembahkan oleh tim pengajar Erasmus Training Centre (ETC). Hal ini bertujuan agar para peserta dapat memahami kemampuan dasar berbahasa Belanda setibanya di negara tulip tersebut.

Acara ini didukung juga oleh para alumni Belanda dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda). Rekan-rekan PPI Belanda terhubung langsung secara online dari Belanda untuk siap melakukan sesi interaktif di hari ke-3 sampai dengan hari ke-5. Dalam sesi interaktif ini peserta diberikan bekal informasi praktis mengenai hidup di Belanda.

Pada hari ke-6, bagi peserta yang tertarik untuk menjadi Studi di Belanda Ambassador secara sukarela, mereka akan diberikan pengarahan secara khusus. Tugas dari Studi di Belanda Ambassador ini adalah memberikan pemahaman berupa informasi  yang lebih dalam tentang studi di Belanda kepada calon siswa, orang tua, dan pihak lain dengan cara  berbagi pengalaman mereka dan memberikan ‘insider perspective’ tentang menjadi mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda.(Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca