Sepanjang siang hingga petang, anak-anak Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ) bergerak di empat tempat sekaligus. Melakukan Bakti Sosial (Baksos) di Jakarta, Bekasi, Purwakarta, dan Bogor. Kali ini, bekerjasama dengan Sedulur NKS dan Kabarno.
“Totalnya ada 36 anggota KPDJ yang terdampak wabah Corona, yang kita datangi. Sembako yang kita bawa adalah bagian dari kepedulian sesama perantau Kulon Progo. Terima kasih untuk dukungan yang diberikan Sedulur NKS,” kata Heri Rudi Atmoko dari KPDJ Pusat.
Pembagian sembako untuk anggota KPDJ di empat wilayah, adalah kelanjutan dari gerakan sembako untuk perantau, yang sudah berjalan sejak awal muncul pandemi Covid 19. Bekerjasama dengan sejumlah kalangan dan tokoh-tokoh Kulon Progo. Dan, kali ini, selain bersama Kabarno.com, menggandeng Sedulur NKS.
“Gerakan mbyiantu konco perantau akan terus dilakukan, karena jumlah anggota KPDJ yang terdampak wabah, cukup banyak. Selain menggandeng Sedulur NKS, KPDJ dan Kabarno.com akan mengetuk hati sejumlah tokoh,” kata Mbah Yatno Alimonsa, sesepuh KPDJ.
Seperti diketahui Sedulur NKS adalah komunitas pembaca buku Nami Kulo Sumarjono. “Kami dipersatukan oleh kecintaan pada buku sehingga menghimpun diri dalam sebuah forum diskusi dan berbagi ilmu menulis,” tutur Irwan, Founder Koranpelita.com dan Kabarno.com yang sekaligus penulis buku Nami Kulo Sumarjono.
BACA JUGA: Gandeng KPDJ & Kabarno, Sedulur NKS Bagi Sembako untuk Perantau
Sedulur NKS yang memiliki anggota di seluruh tanah air, ikut mendukung gerakan KPDJ dalam membantu perantau terdampak Corona, karena wujud keprihatinan yang mendalam. Apalagi, buku Nami Kulo Sumarjono atau sering disingkat NKS, adalah buku yang bertujuan membangun spirit anak-anak rantau untuk terus berkarya.
“Sumarjono yang menjadi tokoh utama dalam buku NKS merupaan wong ndeso yang mampu meniti anak tangga kesuksesan. Mudah-mudahan lewat Sedulur NKS, akan semakin banyak anak-anak desa yang sukses seperti Sumarjono,” tambah Irwan.
BACA: Cerita Hidup untuk Sedulur NKS
Antusiasme pembaca buku NKS yang salah satunya melahirkan forum Sedulur NKS, membuat Sumarjono tertarik menuliskan ulang cerita hidupnya yang belum tertulis di NKS jilid pertama. Buku NKS jilid dua yang akan diberi judul Sewu Kutho itu, direncanakan terbit bulan September sebagai kado ulangtahun ke-52 Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan itu.
“Saat ini sudah masuk fase editing, sambil menunggu tulisan-tulisan yag masih tersisa. Ada lebih dari 80 judul tulisan yang sudah masuk dari target 100 judul tulisan yang akan selesai semua di bulan Juli. Pak Bupati Kulon Progo juga sudah berkenan memberi kata pengantar. Juga mantan Menteri Ketenagakerjaan, pak Hanif Dhakiri,” tambah Irwan.(her)