Jakarta, Koranpelita.com
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, ruas Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 Km , melewati Kawasan Habitat Gajah Balai Raja di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Siak. Di sana masih ada 25 ekor gajah.
“Untuk mendukung kelestarian keanekaragaman hayati Sumatera, akan dibangun lima terowongan sebagai perlintasan gajah,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, di Jakarta, Jumat (8/3)
Lima terowongan itu, bertujuan untuk konservasi habitat gajah. “Kita tak ingin ganggu keberadaan habitat ini,” jelasnya.
Untuk penentuan lokasi dan desain terowongan, PT. Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang konservasi hewan.
Keberadaan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai diharapkan dapat meningkatkan akses antara Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau dan Dumai sebagai kota pelabuhan .
Baik untuk distribusi industri perminyakan dan agribisnis. Selain itu, jalan tol ini juga akan mengintegrasikan konektivitas antar daerah dan memperlancar arus distribusi barang
“Adanya tol ini akan memangkas waktu tempuh dari 5 jam menjadi kurang lebih 2 jam,” tutur Danang.
Jalan Tol Pekanbaru-Dumai terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi Rp16,2 triliun. Progresnya secara keseluruhan saat ini sudah mencapai 37 persen dengan target 33 Km akan ramoung pada akhir tahun 2019 dan 98 Km tahun 2020. (oto)