Banjarmasin, Koranpelita.com
Bertepatan dengan 157 tahun wafatnya pahlawan nasional asal Kalimantan Selatan (Kalsel) Pangeran Antasari, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) M. Syaripuddin menyempatkan ziarah ke di kompleks makam Jalan Malkon Temon tidak jauh dari Masjid Jami di Kota Banjarmasin.
Pria yang akrab disapa Bang Dhin ini mengaku selalu terharu jika membaca sejarah dan perjuangan Pangeran Antasari dalam membangun semangat dan keberanian rakyat dalam melawan penindasan dan penjajahan khususnya di Kalsel.
Bahkan, tutur, di zaman yang serba susah dahulu, Pangeran Antasari berhasil menginspirasi dan memimpin Perang Banjar melawan Belanda walaupun nyawa menjadi taruhannya.
” Salah satu wasiat Pangeran Antasari yang terkenal yaitu “jangan bacakut papadaan”( jangan bertengkar sesama keluarga/saudara,red)” ujarnya Bang Dhin, kepada wartawan, Jumat (11/10/10).
Diapun menekankan bahwa wasiat tersebut sangat relevan di segala zaman, khususnya di Kalsel.
Dimasa dulu, nasihat ini terlontar karena marak terjadi tipu muslihat dan pengkhianatan kepada sesama pribumi sehingga Pangeran Antasari meminta agar rakyat selalu bersatu.
“Sedangkan pada masa sekarang, nasihat ‘jangan bacakut papadaan’ dapat kita maknai bahwa sesama anak bangsa dan urang banua (daerah) mestinya selalu menjaga kekompakan serta jangan sampai terpecah belah dan merusak persatuan yang telah dirajut”, kata Bang Dhin.
Di momentum Ini juga, politisi PDI-P ini meminta kepada pemerintah agar memperhatikan aspek estetika dan historis kompleks makam tersebut.
Terlebih disana juga terdapat Makam Istri Pangeran Antasari, Panglima Batur dan Ratu Zaleha yang jasa-jasanya bagi daerah sangatlah berarti.
Sehingg dia mengusulkan agar di kompleks makam ini juga memuat dokumentasi atau sketsa perjuangan dan profil para pahlawan agar dapat menjadi pelajaran bagi peziarah yang berkunjung.(Ipik)