Cianjur, Koranpelita.com
Badan Barang dan Jasa (Barjas) Setda Cianjur, Jawa Barat, harus bertanggung jawab terkait buruknya kualitas proyek yang dilaksanakan rekanan pemenang lelang terendah, karena merupakan produk Barjas.
Direktur Cianjur Aktivis Independen (CAI), Farid Sandi, mengemukakan kepada Koranpelita.com, apa yang diprediksi sesuai dengan apa yang terjadi sekarang banyak proyek yang diduga kualitasnya buruk hasil dari pekerjaan rekanan pemenang lelang dengan penawaran terendah yang diterapkan Barjas.
“Kabag Barjas harus bertanggung jawab terhadap temuan proyek yang menghasilkan kualitas buruk,” kata Farid.
Dia mendesak penegak hukum segera menyered dan memriksa Kabag Barjas atas dugaan pelanggaran yang dilakukannya. Sehingga berefek kepada kualitas pembangunan yang buruk.
Menurutnya, jangan semua yang ditumbalkan pejabat pembuat komitmen (PPK), “Barjas harus tanggung ini produk mereka yang melahirkan penawaran yang tidak rasional,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan Koranpelita.com, dampak dari kebijakan pemenangan lelang bagi penawar terendah pada Bagian Barang dan Jasa (Barjas) Setda Cianjur, diduga banyak proyek yang dikerjakan pemenang lelang, diduga kualitasnya buruk.
Rekanan atau pemborong berbuat nakal ketika mengerjakan proyek dan tidak tertutup kemungkinan adanya persekongkolan di lapangan dengan pengawas. Sehingga pengawas tutup mata dengan hasil pekerjaan pemborong ketika kualitas pekerjaan pemborong buruk.
j
Untuk mendapatkan keuntungan diduga mencari celah dengan menghilangkan item-item tertentu ketika mengerjakan proyek atau memanfaatkan matrial yang ada di sekitar proyek. Ini seperti memungut batu dari sungai ketika membangun sebuah jembatan.
Diduga sebagai upaya ilegal untuk memperoleh keuntungan seperti melanggar beatek atau diduga menghilangkan beberapa item.Dilain pihak Bupati Cianjur tahun ini mencanangkan tahun ini tahun kualitas.
Sedangkan peserta lelang proyek yang dimenangkan yaitu penawar terendah, “Akan berkualitas bagaimana pemenang penawar terendah. Dilain pihak untuk memenangkan lelang tidak gratis harua sogok sana sogok sini,” kata seorang rekanan.(Man Suparman)
000