Bupati Gorontalo Gelar Program Nomaden

Limboto, Koranpelita.com

Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, MPd betusaha lebih dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Nelson Pomalingo mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo ini menggelar Program Nomaden.

Bupati dan seluruh perangkatnya berkantor pindah-pindah dari satu desa ke dess. Bupati Nelson Pomalingo berharap agar lebih dekat dengan masyarakat di Kabupaten Gorontalo.

Akan tetapi, nomaden yang dimaksud Nelson Pomalingo di sini bukan hidup berpindah-pindah, melainkan melakukan pelayanan berpindah-pindah. Program Nomaden, berarti juga Nelson Masuk Desa yang dilakukan mulai September 2019

“Meski pun saya hampir setiap saat berkunjung ke desa, tapi kali ini berbeda. Jadi satu malam kita tidur di desa dan selama dua hari kami melayani masyarakat di sana. Tadi sangat luar biasa masyarakatnya. Mereka sangat antusias,” jelasnya Sabtu 7 Septembet 2019.

Program Nomaden, lanjutnya, dilakukan dalam rangka pelayanan seperti soal pelayanan dukcapil, soal pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, izin, hingga pasar murah.

Selain itu, untuk melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek yang sudah dilakukan selama empat tahun terakhir. Tujuan lain dari Program Nomaden adalah dalam rangka untuk menyerap aspirasi masyarakat terutama untuk program-program tahun 2020.

Kepemimpinannya akan berakhir tahun 2021, maka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2015-2021.

“Jadi, tahun depan akan ada draft untuk modal untuk rencana pembangunan. Siapa pun nanti bupatinya, sudah ada draft, apa saja yang akan dikerjakan untuk pembangunan. Namanya RPJMD Teknokratik, semacam konsep yang nantinya akan digabungkan dengan visi dan misi bupati selanjutnya,” papar NP.

Dengan Program Nomaden ini, bila sebelumnya pelayanan dilakukan di Limboto sebagai Ibukota Kabupaten, sekarang pelayanannya dilakukan langsung di kecamatan dan desa. Tak hanya dirinya, seluruh OPD pun, katanya, akan berkunjung ke desa.

“Jadi Kamis malam atau malam Jumat, mereka sudah menyiapkan untuk pelayanan sehingga Jumat dan Sabtu, mereka benar-benar bisa melayani masyarakat. Saya melihat masyarakat begitu antusias. Luar biasa. Program ini juga memindahkan uang ke desa, karena kami tidak ingin membebani masyarakat. Selain melayani, kami juga berbelanja yang membuat jual beli di desa jadi meningkat,” terangnya.

Gelar pasar kaget yang melibatkan masyarakat setempat. Mereka, akan menjual hasil-hasil bumi.

“Diwajibkan bagi seluruh PNS dan masyarakat untuk membeli hasil bumi tersebut. Dengan demikian akan menambah uang yang masuk ke desa atau kecamatan,” paparnya.

Menginap di desa atau kecamatan yang dikunjungi. masyarakat sendiri yang meminta untuk tidur di rumah-rumah mereka.

“Bagi saya yang penting ada tempat untuk beristirahat. Kemudian ada tempat untuk mandi. Itu saja sudah luar biasa bagi saya. Saya tidak memilih-milih akan beristirahat di mana. Kalau untuk teman-teman OPD ada yang membuat tenda bukan hanya berfungsi untuk tempat istirahat, tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat,” katanya. (djo)

About redaksi

Check Also

Inovasi Ketahanan Pangan Kota Semarang Kembali Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Semarang,KORANPELITA com – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bidang ketahanan pangan kembali mendapatkan apresiasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca