Prajurit TNI dari Batalyon Armed 10 Kostrad, Minggu (24/2), bertolak ke Pekanbaru menggunakan pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma A-1316.
Jakarta, Koranpelita.com-Para Prajurit TNI yang diberangkatkan akan bertugas sebagai Satgas Karhutla TNI atau Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan TNI di wilayah Pekanbaru, dilepas lagsung oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. melalui prosesi pelepasan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma.
Turut hadir dalam acara tersebut, Pangdivif I Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M. Tonny Harjono, S.E., Asops Kostrad Kolonel Inf Elkines, Asops Kasdivif 1 Kostrad Kolonel Inf Wahyu Dili.
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. menjelaskan, “Pagi ini, dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam, Prajurit TNI siap untuk diberangkatkan dalam operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sebagai salah satu bentuk panggilan tugas negara, ini semua adalah bentuk dari kesigapan TNI”.
“Di samping itu, membuktikan kepada masyarakat, bahwa TNI akan hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat, dan TNI selalu siap mengawal negara dan bangsa ini, dari berbagai bentuk ancaman, termasuk ancaman kebakaran hutan dan lahan di Bengkalis Riau”, tambahnya.
Satgas yang diberangkatkan berjumlah 1 SSK atau 100 prajurit dari Yonarmed 10 Kostrad dipimpin oleh Lettu Arm Imam. Mereka beserta perlengkapannya siap diberangkatkan dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules TNI AU A-1316 TNI AU menuju pekanbaru dibawah BKO Korem 031/Wirabima.
Selanjutnya, menurut Asops Panglima TNI, kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan masyarakat. Penyebab yang utama adalah karena ulah manusia dalam mengelola lahan secara tidak profesional dan tidak sesuai prosedur yang benar.
Menurutnya, Karhutla ini dapat menimbulkan dampak yang sangat luas terutama ekonomi. Dikarenakan penanggulangan kebakaran hutan ini menyedot anggaran negara yang begitu besar, yang semestinya bisa digunakan untuk kepentingan pembangunan yang lainnya.
“Karhutla juga berdampak terhadap aspek sosial budaya dan kesehatan masyarakat, karena akan mempengaruhi aktivitas mata pencaharian masyarakat serta menimbulkan penyakit HIPA serta penyakit lainnya, sebagai akibat dari kebakaran hutan dan lahan,” jelas Asops Panglima TNI (ay)