Ketua Rombongan Komisi IV DPRD Kalsel, Gina Mariati dan Achmad Sundoro, Analis Pengembangan Kompetensi Bidang Guru Dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Selasa (30/7/2024).

Komisi IV Pelajari Program STOPPER Pemprov Jawa Barat, Hasib Salim : Wajib Belajar Harusnya Tak Ada Beban Biaya Lagi

Bandung, Koranpelita.com

Guna mendukung terciptanya rasa aman sekaligus meminimalisir aksi perundungan khususnya di lingkungan sekolah, Komisi IV DPRD Kalsel bersama mitra kerjanya Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Selasa (30/7/2024).

Seperti diketahui Disdik Jabar telah menerapkan Program Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan (Stopper) Jabar.

Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Gina Mariati, dalam pertemuan hari itu, Achmad Sundoro, selaku Analis Pengembangan Kompetensi Bidang Guru Dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, menjelaskan, program STOPPER Jabar bertujuan untuk meminimalisir aksi perundungan sekaligus memberikan rasa aman kepada peserta didik berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Jabar dan Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jabar.

Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan (STOPPER) menurutnya adalah program yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan beberapa dinas terkait dalam rangka pencegahan dan penanggulangan tindak perundungan (bullying), di lingkungan sekolah, khususnya peserta didik.

Program ini, lanjut dia, selain memiliki empat komponen sistem yakni konsultasi, laporan aduan, edukasi, dan pendampingan. Juga memiliki beberapa kendala sekaligus tantangan, diantaranya terkait pemahaman masyarakat, orang tua maupun pihak sekolah dalam memahami ragam bentuk perbuatan yang masuk kategori perundungan.

“Termasuk kendala saat melakukan koordinasi dengan dinas terkait dalam upaya penanganannya dikarenakan sering terjadi pergantian pejabat yang telah ditetapkan,” terang Achmad Sundoro.

Usai pertemuan, Gina Mariati mengungkapkan, kunker ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana program STOPPER ini berjalan dan bagaimana cara mensosialisasikannya ke sekolah-sekolah serta dampak dengan diterapkannya program yang diyakini dapat meminimalisir aksi perundungan di lingkungan sekolah.

“Jadi kami ingin mengetahui sejauhmana, dan kemudian bagaimana sosialisasinya kepada sekolah-sekolah, dan kami ingin mengetahui sejauhmana dampaknya setelah program ini dilaksanakan”, tutur Gina.

Selanjutnya srikandi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengatakan, hasil dari kunker ini nantinya akan dijadikan bahan pembahasan sekaligus mendorong Disdik Kalsel untuk berkolaborasi dengan Disdik Jabar terkait pelaksanaan program STOPPER tersebut.

“Nanti akan kita komunikasikan juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Kalsel untuk bisa secepatnya berkolaborasi dengan Disdik Jawa Barat untuk bisa melaksanakan kegiatan yang sama dengan beberapa sekolah yang ada di Kalimantan Selatan,” pungkas Gina.

Anggota rombongan, H Abdul Hasib Salim menyoroti bagaimana Pemprov Jabar dalam menerapkan program wajib belajar 12 tahun. Karena menurutnya, penerapan program ini masih membebani masyarakat dengan masih adanya pungutan-pungutan yang dikenakan oleh pihak sekolah.

“Rakyat kita masih mempertanyakan yang namanya wajib belajar itu seharusnya tidak ada beban lagi bagi masyarakat. Tapi faktanya, dilapangan mereka masih harus mengeluarkan dana untuk buku, untuk bayar walaupun namanya tidak SPP, tapi ada uang komite yang nilainya bisa lebih dari SPP,” ungkap Hasib Salim.(pik)

 

About kalselsatu

Check Also

Pj Gubernur Jateng Komitmen Bangun Pemerintahan Berintegritas dan Antikorupsi

SURAKARTA,KORANPELITA – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana berkomitmen membangun pemerintahan yang berintegritas dan antikorupsi. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca