www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Banjarmasin, Koranpelita.com
Berkait Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai penyangga ibukota negara (IKN) dan untuk menunjang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Ulin di Banjarmasin saat ini, Wakil Ketua (Waket) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin, sangat berharap dan mendukung adanya rumah sakit pemerintah yang di bangun di Kalsel oleh kementerian kesehatan pusat.
Karena itu, bersama pemerintah daerah dan jajaran rumah sakit ulin, siap menyampaikan usulan tersebut ke Kementerian Kesehatan di Jakarta.
“Kalsel inikan penyangga IKN, dan juga untuk menunjang pelayanan di RS Ulin, maka kita sangat relevan dan kita,” dukung ujar Muhammad Syaripuddin, usai rapat bersama jajaran pejabat RS Ulin dan dinas Kesehatatan dan Komisi IV DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (31/8/2023) petang.
Materi rapat petang itu menurutnya, lebih membahas tentang kondisi di RS Ulin baik menyangkut sarana dan tenaga medis maupun pelayanan kepada pasien yang kini sangat banyak untuk diupayakan agar lebih sempurna lagi.
“Jadi rapat tadi kita membahas dan mencari solusi yang lebih baik lagi contoh, seperti layanan tindakan operasi bagi pasien itu antriannya sangat panjang, tidak bisa menyalahkan rumah sakit karena memang proses,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel yang akrab disapa Bang Dhin ini.
Dari itu lanjut dia, hal penting yang nanti diharapkan kedepan, ada terobosan-terobosan. Pertama, peningkatan tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi dokter untuk lebih menunjang kinerjanya, kemudian sarana-prasarana dan ruangan, peralatan medis dan lainya.
” Ini bukan berarti RS Ulin tidak baik. Saat ini sudah bagus, tapi melayani masyarakat memang butuh proses, seperti harus antri dua, lima hingga satu tahun. Ini yang kita carikan solusi baik jangka cepat, menengah, panjang.” sebut Bang Dhin.
Wakil Ketua yang juga Koordinator komisi-komisi di DPRD Kalsel ini, menambahkan, hal penting juga adalah membina para dokter dan tenaga medis yang disekolahkan oleh ruma sakit, agar selanjutnya tetap bertugas di rumah sakit ulin dan jangan kelain sehingga konsisten menunjang kinerja rumahnya.
Sebab, RS Ulin Banjarmasin yang bertipe ‘A’ ini menjadi rujukan rumah sakit di Kalimantan, sehingga semua aspek harus terus ditingkatkan.
Dilain sisi, juga diharapkan nantinya rumah sakit umum pemerintah lainya statusnya naik ketipe yang lebih atas sehingga pelayanan dapat menjadi lebih baik.
“Jadi itu yang kita bahas, mencari solusi jangka pendek, menengah dan panjang,” pungkas Bang Dhin.
Wakil Direktur Layanan Kesehatan RSUD Ulin Banjarmasin, Dr Yudhi Riswandie, menambahkan, bersama DPRD Kalsel berupaya mencari solusi untuk memberikan layanan yang sempurna.
Terlebih Kalsel sebagai penyangga IKN, dan RS Ulin ditetapkan menjalankan sembilan layanan prioritas, sehingga jumlah pasien berbobdong-bondong datang dan terus bertambah karena tak dapat terlayani oleh rumah sakit tipe ‘B’ maupun tipe ‘C’ baik yang ada di 13 kabupaten/kota di Kalsel maupun daerah terdekat seperti Kalimanatan Timur dan Tengah.
Karenanya pertama, apa yang kini direncanakan dan diusulkan dapat di dukung oleh DPRD Kalsel sebagai laporan kepada pimpinan, sehingga nanti perencanaan daerah dan nasional di sektor kesehatan terutama rumah sakit bisa sinkron dan sejalan.
Kedua, lanjut Yudhi, Kalsel yang melayani tiga provinsi ini, memang sudah layak ada rumah sakit umum pusat yang dimiliki kemenkes dan dibangun Kalsel.
“Jadi memang sudah harus berpikir strategi lain, karena RS Ulin kini tak mungkin lagi dilakukan pelebaran karena terbatas lahan. Jadi RS Ulin ini tetap menjadi penyangga di tingkat daerah, dan kita upayakan dan usulkan untuk membuatkan rumah sakit umum pusat dari kemenkes,” jelasnya.(pik)
