Purworejo,koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapat banyak oleh-oleh dari warga Wadas. Sejumlah hasil bumi Desa Wadas diberikan warga pada Ganjar saat kunjungannya ke desa itu, Minggu (13/2).
Ada durian, petai, pisang, singkong, rambutan, nanas, buah menteng, pepaya, kelapa, vanilli, kemukus dan banyak lagi yang lainnya. Ganjar menerima pemberian itu dengan suka cita dan dimasukkan semua ke dalam mobil pribadinya.
“Owalah ini to durian yang kata mas Yayak (seniman asal Jogja yang mendampingi warga Wadas) paling enak sedunia. Maturnuwun maturnuwun,” kata Ganjar menerima pemberian itu.
Warga mengatakan, semua hasil bumi itu merupakan hasil tanaman sendiri. Memang di desa itu, hasil bumi sangat melimpah.
“Ini kenang-kenangan dari warga Wadas untuk pak Ganjar. Ini hasil bumi yang kami panen harian pak,” kata salah satu warga Wadas.
Ganjar dengan senang hati menerima pemberian itu. Juga mengucapkan terimakasih, karena warga yang kontra penambangan tetap menyambut kedatangannya dengan hangat.
“Warga sambutannya bagus ya, mereka menerim dengan baik. Saya senang karena tadi saya tanya, saya boleh nginep di sini tidak?mereka kompak jawab boleh pak. Jadi saya senang, komunikasinya berjalan baik,” ucapnya.
Salah satu warga Wadas, Mukti mengatakan, hasil bumi yang diberikan ke Ganjar merupakan hasil andalan desa Wadas. Selama ini, masyarakat hidup dengan mengandalkan komoditas itu.
“Itu murni hasil dari Desa Wadas, itu yang menjadi andalan kami. Selama ini warga mengandalkan hasil bumi itu untuk hidup ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali datang ke Desa Wadas, Minggu (13/2). Ganjar yang datang sendirian tanpa didampingi aparat keamanan disambut hangat warga Wadas yang kontra terkait penambangan batu andesit di desanya.
Ganjar datang untuk meminta maaf secara langsung pada warga Wadas, terkait konflik yang terjadi saat pengukuran lahan pada Selasa (8/2). Ganjar juga datang untuk mendengarkan secara langsung keluhan dan masukan dari warga kontra.(sup)