Surakarta,koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meluncurkan Hetero Space Solo di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Surakarta, Minggu (19/12). Ini menjadi yang kedua di Jawa Tengah setelah Hetero Space di Semarang jadi pionir.
Ganjar yang tiba didampingi istrinya, Siti Atikoh, setiba di area Hetero Space Solo langsung menengok satu per satu stan kuliner yang ada di halaman bangunan. Ganjar juga sempat mencoba vending machine yang berisi produk umkm.
Saat meninjau sejumlah ruangan yang ada di Hetero Space Solo, Ganjar juga sempat berdialog dengan sejumlah calon perusahaan rintisan yang sedang mengikuti booth camp di sana. Di antaranya adalah Daniel asal Papua Barat, Fadil asal Banda Aceh dan beberapa lainnya.
“Temen-temen di Solo yang kreatif, yang mau jualan, yang mau latihan, cari akses modal dan pendampingan, carilah ke sini,” tutur Ganjar di sela kegiatan.
Ganjar melihat sendiri banyak sekali anak kreatif yang membuat produknya dengan bagus. Ganjar punya mimpi memiliki bisa membantu melahirkan perusahaan rintisan calon unicorn dari Indonesia.
“Ngimpiku ming ngono thok (mimpiku hanya itu),” kata Ganjar.
Apalagi, kata Ganjar, Hetero Space Solo memiliki tempat dengan fasilitas yang sangat cukup. Dia mencontohkan pemikiran Ki Hajar Dewantoro Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.
Ganjar mengatakan pemuda-pemudi kreatif harus mau bergerak untuk berkreasi untuk menginspirasi. Lalu secara bersama-sama merawat inovasi dengan kolaborasi. Kemudian dorongan dan motivasi diberikan oleh pemerintah.
“Ini ada hetero space, awas kalau sampai tidak dimanfaatkan. Tempat seperti ini ada kan karena keresahan warga ketika saya kampanye kemarin, sekarang tempatnya banyak awas kalau sampai sepi,” tegas Wali Kota Surakata, Gibran Rakabuming Raka dalam acara tersebut.
Ditemui usai rangkaian acara peluncuran Hetero Space, Gubernur Ganjar Pranowo kembali menegaskan harapannya agar tempat itu menjadi pusat kreatif di Solo.
“Anak-anak muda musti memanfaatkan. Kalau bahasanya mas Gibran, wajib. Karena banyak anak kreatif yang ada di solo ini bisa membuat tendangan-tendangan yang luarbiasa,” tandasnya.
Sebagai informasi, meski memiliki nama yang sama, ada beberapa perbedaan antara Hetero Space di Semarang dan Solo. Hetero Space di Semarang fokusnya untuk Startup digital, UMKM dan industri kreatif. Sementara di Solo, fokusnya pada kriya, seni pertunjukan dan gim.
Hetero Space dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa digunakan individu, komunitas maupun perusahaan rintisan. Dengan membayar sejumlah uang, mereka bisa bebas bekerja di komunal area dengan fasilitas minum dan snack atau makanan ringan.
Selain komunal space, ada meeting room, event space, serta private office. Untuk yang disebut terakhir selama masa pandemi banyak dicari orang yang ingin punya tempat kerja yang khusus.
Hetero Space merupakan sebuah ekosistem builder. Hetero Space lahir sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk siap bersaing di sektor ekonomi kreatif dengan negara lain.(sup)