Sarinah Jakarta Content Week 2021, Sajikan Konten Dan Produk Lokal Ke Market Internasional

Jakarta,Koranpelita.com

Dunia literasi selalu menarik untuk dikupas, beragam isu yang menyertainya pun tak luput menjadi bahasan hangat di masyarakat, dan seringkali dijadikan tolak ukur perkembangan bangsa kita.

Perkembangan dunia literasi di tengah digitalisasi menjadi ranah yang menarik untuk dibahas. Untuk itulah dalam rangka Road to Sarinah, maka Sarinah Jakarta Content Week 2021 (Sarinah Jaktent) yang berlangsung luring serta bertempat di Gedung Sarinah pada 1-12 Desember 2021, yang diinisiasi oleh Yayasan 17000 Pulau Imaji (YTPI) dan Frankfurt Book Fair serta mendapat dukungan dana oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT. Sarinah (Persero) dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

Dengan tajuk “On Literacy: Turning the Wheel of Wealth”, acara yang berkolaborasi dengan JCCN (Jakarta Creative City Forum) dan ICCN (Indonesia Creative City Network) ini membahas beragam tantangan dan kesempatan yang tersaji di dunia literasi kita. Mulai dari elemen produksi, medium, distribusi, sampai minat baca masyarakat. Di saat yang bersamaan, Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia baru saja dinobatkan sebagai salah satu UNESCO City of Literature dan masuk ke dalam jaringan kota kreatif dunia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan dunia literasi selalu menarik untuk dikupas. Beragam isu yang menyertainya pun tak luput menjadi bahasan hangat di masyarakat dan sering kali dijadikan tolok ukur perkembangan bangsa.

“Perkembangan dunia literasi di tengah digitalisasi menjadi ranah yang menarik untuk dibahas,” ujar Erick saat diskusi Sarinah Jakarta Content Week 2021 (Sarinah Jaktent) bertajuk “On Literacy: Turning the Wheel of Wealth” di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Erick selaku Menteri BUMN yang membawahi 171 badan usaha negara adalah salah satu pemangku kepentingan yang punya daya besar untuk menggerakkan dunia literasi di Indonesia. Erick mencontohkan salah satu BUMN pernah mampu membuat program literasi yang masif dan berdampak luar biasa dalam membuka akses literasi bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Erick menyebut, pengembangan kreativitas di era digitalisasi yang sangat penting di samping pembangunan ekosistem dan infrastruktur. Menurutnya,  multiplatform storytelling harus dikembangkan.

“Karena itulah kami akan membuat multiplatform storytelling
dengan mendorong BUMN sebagai lokomotif besar,” ucapnya.

Berdampingan dengan Erick Thohir, hadir Nadhifa Allya Tsana atau kerap kali dikenal dengan Rintik Sedu, penulis muda inspiratif yang mampu mengajak masyarakat untuk mencintai buku dan pengetahuan. Melalui berbagai platform digital yang diciptakan Rintik Sedu, mulai dari blog, Twitter, Wattpad, bahkan podcast, ia memberi pengaruh besar bagi generasi muda hari ini.

“Pemanfaatan platform digital dalam literasi bisa membawa orang kemanapun tanpa harus benar-benar menghadiri tempat tersebut. Literasi dan buku tidak harus selalu diajses secara fisik, bisa dengan media apa pun dan pendekatan apa pun, selama itu dibicarakan, buku tidak pernah akan mati,” ujar Rintik Sedu yang kehadirannya di acara ini atas dukungan penuh dari Gramedia Pustaka Utama.

“Kehadiran Erick Thohir dan Rintik Sedu di diskusi ini diharapkan bisa menjawab tantangan-tantangan dalam dunia literasi dan pemanfaatan yang tepat terhadap dunia digital. Anak muda Indonesia harus benar-benar bangkit dan melakukan perubahan dengan aktivasi dunia digital yang mempermudah. Dukungan dari stakeholder dan pemerintah pun harus diupayakan dengan semaksimal mungkin, untuk tercapainya pemerataan dan pemberdayaan literasi yang lebih luas lagi,” kata Laura Bangun Prinsloo, Ketua Harian Jakarta Kota Buku, sebuah komite yang dibentuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjalankan program-program literasi dan salah satunya berhasi mengantarkan Indonesia meraih UNESCO City of Literature 2021.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan diskusi ini menjadi bagian dari dukungan Sarinah sebagai community mall. Sarinah ingin menjadi ruang kreasi, pertemuan, dan jejaring para insan kreatif, terutama di bidang literasi.

“Kami berharap, teman-teman di industri kreatif dan konten kreator seperti Rintik Sedu, bisa memanfaatkan Sarinah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah, dalam hal ini BUMN,” kata Fetty. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Bulan Mutu Nasional 2024 Ajang Strategis Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Indonesia

Jakarta, Koranpelita.com Sebagai upaya mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam poin “Melanjutkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca