Banjarmasin, Koranpelita.com
Upaya penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) perlu untuk lebih diefektipkan lagi. terutama pada tahap pencegahan dengan melibatkan peran serta semua pihak tidak terkecuali masyarakatnya dalam rangka mengurangi resiko bencana, baik jumlah korban jiwa maupun harta benda.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Provinsi Kalsel DR.H.Karli Hanafi Kalianda, SH.MH, saat menyampaikan paparannya pada kegiatan ‘Sosialisasi/Penyebarluasan Peraturan Daerah Provinsi Kalsel Nomor 06 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Provinsi Kalsel”, di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola) provinsi setempat Jumat (15/10/2021).
Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Kalsel ini menyebutkani bahwa sosialisasi/penyebarluasan peraturan (Sosper) yang diakukan tujuannya antara lain untuk memberikan informasi, penyebarluasan Perda Nomor 06 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Provinsi Kalsel kepada para stake holder atau pemangku kepenti9ngan dan seluruh lapisan masyarakat.
“Juga bertujuan agar bencana yang melanda di wilayah Kalsel dapat sesegera mungkin diatasi yang melibatkan peran serta semua pihak dan juga melakukan pencegahan atau pun antisipasi agar tidak terjadi bencana,” kata politisi senior Partai Golkar ini.
Sementara Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Kuala, Sumarno. S.Sos, MM selaku nara sumber pada kegiatan “Sosper” tersebut antara lain mengatakan Indeks Resiko Bencana (IRB) Provinsi Kalimantan Selatan menempato posisi ke 22 dari 34 provinsi di Indonesia.
“Sedangkan IRB kabupaten Batola sangat tinggi, yaitu menempati posisi kedua dari 13 kabupaten/kota di Kalsel. Batola menempati posisi nomor dua, setelah kabupaten Kotabaru yang menempati posisi pertama. Masuk katagori sangat tinggi, karena tiap tahun selalu ada bencana terutama banjir,” ungkap Sumarno.
Sedang secara nasional, imbihnya, IRB Kabupaten Batola berada pada posisi ke 77 dari 514 kabupaten/kota se Indonesia.
“IRB Kabupaten Batola secara nasional itu posisinya sangat tinggi Bersama dengan 136 kabupaten/kota lainnya, sedangkan diatas posisi 136 IRB pada posisi sedang potensi bencananya,” jelas Sumarno.
Dengan posisi IRB sangat tinggi, resikonya ada atau tidak ada bencana akan selalu menjadi perhatian pemerintah pusat.
Sementara, upaya yang dilakukan adalah bagaimana melepaskan dari bencana tersebut, terutama mengurangi resiko akibat bencana, khususnya banjir yang setiap tahun pasti melanda wilayah Kabupaten Batola.
Kegiatan Sosper yang dilaksanakan anggota DPRD Kalsel, DR.H.Karli Hanafi Kalianda, SH.MH juga dihadiri Kepala Desa Sampurna, Mukhtar serta puluhan warga setempat yang sangat antusias mengikuti kegiatan dan dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab. (pik).