Program Kresek Kesadaran di Klaim Bisa Mengurangi Limbah Masker

Jakarta,Koranpelita.com

Sejak pandemi melanda, permintaan penggunaan masker wajah sekali pakai telah meroket di seluruh dunia, dan ini mengakibatkan berton-ton masker bekas bertebaran di lingkungan kita.

Lebih dari 1,6 juta masker sekali pakai ditemukan di lautan Indonesia saja pada akhir tahun 2020. Ini tidak termasuk satu juta lagi yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Meskipun sifatnya sekali pakai, masker ini sebenarnya membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk terurai secara alami.

Untuk membantu menyelamatkan lingkungan kita dari tumpukan sampah masker, HIPMI Jaya bekerja sama dengan tiga organisasi yang memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan (‘sustainability’): Parongpong Raw Lab, MVB Indonesia dan EVOWARE bergabung dan membuat program yang sejauh ini merupakan satu-satunya solusi untuk pengolahan limbah masker sekali pakai dengan nama proyek KESAN atau ‘Kresek Kesadaran’.

Proyek KESAN diluncurkan pada tanggal 24 September 2021 di ASHTA District 8, Senopati dalam rangka memperingati Hari Bersih-bersih Dunia (‘World Cleanup Day’). KESAN atau ‘Kresek Kesadaran’ (dijuluki “Goodie Bags for Doing Good!”) adalah layanan pengolahan masker sekali pakai yang unik dengan menggunakan pengolahan limbah hidrotermal yang memungkinkannya dilarutkan dan dibentuk kembali menjadi bahan baru yang tahan lama dan bermanfaat.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya Sona Maesana mengungkapkan keresahannya atas limbah masker yang kian menumpuk seiring pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Sona menyontohkan, saat dirinya menggunakan masker medis sekali pakai, setelah pemakaian beberapa jam dia akan merobek dan kemudian membuangnya. Namun, tidak sedikit orang yang memakai masker dan kemudian membuangnya sembarangan. Hal ini kemudian menjadi isu atau permasalahan, terkait bagaimana cara yang tepat dalam menangani limbah masker.

“Lalu, apakah pengolahannya sama dengan sampah yang lain? Ternyata isu ini menjadi masalah baru dalam sektor lingkungan hidup yang berbahaya,” ujar Sona dalam sambutannya di acara Waste to Art Kesan “Kresek Kesadaran”- Solusi Bertanggung Jawab Untuk Masker Bekas Sekali Pakai di Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Dikatakannya, masker tergolong sampah medis yang memakan waktu lama untuk didaur ulang dan berpotensi masih membawa virus yang menempel. Maka itu, Hipmi Jaya bersama MVB Indonesia, Parongpong, dan Evo&co memprakarsai program Kesan (Kresek Kesadaran) sebagai solusi bertanggung jawab atas pembuangan masker bekas.

Program ini ditujukan untuk melindungi lingkungan dengan menciptakan layanan pembuangan masker sekali pakai yang akan diolah menggunakan pengolahan limbah hidrotermal.

“Jumlah sampah medis juga hitungannya sangat besar. Saya sendiri memakai masker medis ini sehari 2-3 kali, bayangkan bagaimana jika misal 100 juta penduduk Indonesia saja, memakai masker ini. Menjadi pertanyaan kira-kira berapa totalnya yang harus diolah atau dikelola kembali,” ungkap Sona.

Sona berharap, program Kesan ini bisa membantu mencarikan, minimal solusi untuk penanganan sampah masker yang ada di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. “Hipmi Jaya akan selalu mensupport, mendorong, memberikan kontribusi terhadap gerakan atau kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Kantong KESAN adalah proyek di bawah program Waste to Art yang berfokus pada pengolahan limbah dan daur ulang masker sekali pakai. Dengan fokus area awal di 3 kota berbeda Jakarta, Bandung dan Bali, dan segera menyusul Yogyakarta.

Kantong KESAN yang digunakan untuk mengumpulkan masker bekas, terbuat dari singkong kering yang 100% dapat terurai secara alami (‘biodegradable’) dan dapat dikomposkan sehingga aman untuk diproses dan untuk lingkungan.

Proses peredaran KESAN dimulai dengan mengumpulkan masker bekas dan membuangnya ke dalam kantong KESAN. Sebelum membuangnya, organisasi peserta harus memastikan mereka telah didesinfeksi dan didekonstruksi secara menyeluruh dengan memotong tali pengait telinga dan membelah masker menjadi dua bagian.

Setelah kantong kesan penuh, mereka mengirimkannya ke titik pengantaran (‘drop point’) terdekat, dari sana kantong KESAN akan dikodekan dan diinput ke dalam sistem pelacakan kemudian dikirim ke tempat pengolahan sampah di Bandung dimana semua kantong KESAN akan diproses di sistem hidrotermal .

Hasil dari pengolahan limbah masker tersebut akan berupa bahan baru yang nantinya dapat digunakan sebagai komponen dasar pembuatan meja, kursi dan barang-barang rumah tangga lainnya.

Kantong KESAN dapat dibeli dengan harga Rp 100.000 per kantong melalui Tokopedia untuk eceran atau langsung ke MVB Indonesia untuk pemesanan dalam jumlah banyak dari 10 kantong atau lebih.

Dengan menggunakan KESAN tidak hanya Anda akan membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh masker sekali pakai tetapi juga mendukung usaha kecil menengah lokal dan komunitas pengelola sampah di Indonesia. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca