Banjarmasin, Koranpelita.com
Makin meningkatnya kasus Covid-19 akhir-akhir ini mengusik rasa kepedulian wakil rakyat di provinsi.
Kali ini kepedulian datang dari anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi yang menyumbangkan lampu Ultra Violet (UV) disinfektan ke beberapa sekolah di Kalsel.
Salah satunya SDN Surgi Mufti 1 Banjarmasin, yang diterima langsung oleh Kepala sekolahnya, Nurkhozin, Sabtu (24/7/2021).
“Kami datang untuk menyerahkan satu buah lampu UV disinfektan yang bisa digunakan oleh Kepala Sekolah maupun guru-guru yang ada di sekolah ini untuk mensterilkan ruangan belajar dan ruangan lainnya. Mudah-mudahan bisa digunakan dengan baik dan dimanfaatkan secara bijak,” kata M Yani.
Selain ke SDN Surgi Mufti, anggota Komisi II yang akrab di sapa Paman Yani juga akan membagikan bantuan lampu UV disinfektan ini ke beberapa sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Daerah Pemilihan (Dapil) nya yaitu Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
“Sementara ini kita akan bagikan sepuluh lampu UV Disinfektan karena barangnya sendiri sulit didapat. Saya sampai berburu ke luar kota karena disini kehabisan,” ucapnya
Paman Yani juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Kalsel untuk melakukan hal yang sama terutama dalam melindungi anak-anak dan tidak bersikap abai terhadap pandemi Covid-19 agar wabah yang telah menyebar di seluruh dunia itu dapat segera berakhir.
“Hingga saat ini, kita ketahui sesuai dengan petunjuk WHO bahwa anak-anak usia 12 tahun ke atas baru bisa divaksin. Sementara usia dibawah 12 tahun belum bisa divaksin. Sehingga sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM hendaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya mensterilkan ruangan di sekolah secara menyeluruh,” tambahnya.
Pengurus Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara) DPRD Kalsel, Yuana Dewi yang isteri Paman Yani, juga memberikan bantuan dana ke SDN Surgi Mufti 1. Dia berharap bantuan tersebut bisa digunakan untuk membeli alat-alat prokes seperti sabun dan hand sanitizer.
“Kami sangat peduli sekali. Apalagi kami seorang ibu yang anaknya juga menuntut ilmu di sekolah ini, sangat prihatin dan kuatir juga terhadap anak-anak yang bersekolah disini terutama yang berusia dibawah 12 tahun yang belum bisa divaksin. Sedangkan mereka terkadang lalai terhadap prokes. Tetapi tetap harus kita ingatkan dan sediakan prokesnya,” jelasnya.
Kepala SDN Surgi Mufti 1, Nurkhozin mengucapkan terima kasih kepada, M. Yani Helmi dan istri atas kepedulian dan bantuannya terhadap sekolah. Ia menyatakan pelaksanaan PTM di sekolah sudah mematuhi prokes COVID-19.
“Siswa yang masuk sekolah hanya 50 persen dari jumlah keseluruhan sekitar 449 orang. Satu ruangan kelas rata-rata diisi 30 siswa dalam kondisi normal, sekarang hanya sekitar 15 siswa saja. Itu sudah memenuhi standar pelayanan minimal,” katanya.
Nurkhozin menjelaskan, hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan PTM bahwa ada sekitar 42 siswa yang sakit rata-rata pada saluran pernafasan. Namun dirinya belum mengetahui apakah sakitnya karena terpapar Covid-19 atau tidak. Mengingat kondisi ini berdasarkan laporan orang tua siswa yang bersangkutan.
Untuk selanjutnya, mudah-mudahan nanti ada tindakan. Apalagi ketika hendak diberlakukannya PPKM level 4 ini. “Saya kira perlu ada keputusan yang terbaik untuk proses pelaksanaan PTM khususnya di kota Banjarmasin,” harapnya. (pik)