SALATIGA,KORANPELITA.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kembali belanja persoalan di kabupaten/kota melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) di Kedungsepur atau eks Karesidenan Semarang Raya.
Ada beberapa fokus yang menjadi permasalahan di wilayah ini. Salah satunya adalah upaya meneguhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional pada tahun 2026.
“Revitalisasi lahan harus kita jaga, tidak boleh lagi lahan hijau berubah fungsi. Kedua, adalah irigasi, sehingga infrastruktur irigasi harus kita perkuat mulai saluran primer, sekunder, dan tersier,” kata Luthfi disela Musrenbangwil Eks Karesidenan Semarang Raya di Aula Kaloka Setda Kota Salatiga, Selasa, 22 April 2025.
Ia juga meminta seluruh bupati dan wali kota, baik di wilayah Eks Karesidenan Semarang Raya yakni Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang, Demak, dan Grobogan, untuk memetakan daerah rawan kekeringan selama musim kemarau nanti. Hal itu juga berlaku bagi daerah di eks karesidenan lainnya di Jawa Tengah.
“Pada saat musim kemarau, kita suruh petakan daerah kering atau kekeringan. Dampaknya di mana saja sehingga tidak mengganggu produksi pangan di wilayah kita. Jangan sampai panen kita gagal karena kekeringan,” ucapnya di depan Forkopimda dan tokoh masyarakat Semarang Raya yang hadir.
Melibatkan Seluruh Komponen Masyarakat
Luthfi menjelaskan, Musrenbangwil merupakan agenda untuk belanja persoalan untuk kemudian dimasukkan ke dalam arah kebijakan pembangunan untuk tahun 2026 nanti. Musrenbangwil ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, Forkopimda kabupaten/kota, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan disabilitas, anak, dan perempuan. Selain itu, juga perwakilan dari kelompok tani dan kelompok usaha.
“Musrenbang itu kan sifatnya bottom-up, jadi permasalahan-permasalahan di kabupaten/kota di eks karesidenan ini nanti akan kita naikkan pada saat Musrenbang tingkat provinsi, sehingga program 2026 betul-betul komprehensif,” katanya.
Setelah pada tahun 2025 ini arah kebijakan pembangunan difokuskan pada infrastruktur, baik jalan, pertanian, layanan dasar, pendidikan, maupun kesehatan dan sumber daya manusia. Pada 2026 nanti fokusnya adalah swasembada pangan.
Masing-masing kepala daerah di wilayah Eks Karesidenan Semarang Raya satu persatu menyampaikan persoalan-persoalan yang ada di daerahnya. Termasuk upaya penyelesaian yang akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang. Mereka semua juga memastikan dukungan penuh untuk meneguhkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
Namun, beberapa daerah masih terbentur permasalahan. Mulai dari saluran irigasi sampai lahan pertanian atau luas tanam yang semakin berkurang. Bahkan ada juga daerah yang hasil panennya lebih banyak lari ke daerah lain. (sup*)