Boyolali,KORANPELITA.Com– Tim Transisi mencatat puluhan usulan dan rekomendasi yang disampaikan oleh parpol. Masukan itu disampaikan pada saat Rembug Ngopeni Ngelakoni di Kali Pepe Land Boyolali dan saat roadshow pada pimpinan parpol.
Dari masukan yang telah masuk, terdiri dari berbagai sektor pembangunan di Jateng. Masukan itu disampaikan secara lisan maupun tertulis dan kini menjadi bahan untuk menyusun program-program Calon Gubernur Ahmad Luthfi dan Calon Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen 5 tahun ke depan.
“Usulan-usulan yang masuk jadi kajian yang sedang dirumuskan Tim Transisi,” kata Ketua Tim Transisi Ngopeni Ngelakoni, Zulkifli Gayo pada saat Rembug Ngopeni Ngelakoni di Kali Pepe Land Boyolali, Sabtu 1 Februari 2025.
Ahmad Luthfi hadir secara langsung di acara tersebut, sementara Taj Yasin Maimoen hadir melalui zoom. Hadir pula pimpinan parpol pengusung dan pendukung pasangan nomor 2 di Pilgub Jateng tersebut.
Di antara usulan yang mengemuka adalah aspirasi sejumlah parpol agar siswa bisa full day school sebagaimana diusulkan PKB dan PKS. Selanjutnya ada perbaikan layanan kesehatan, dan indeks reformasi birokrasi.
Parpol Gerindra, PKB dan PKS juga mendorong Pemprov bisa merealisasikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ada juga dorongan menekan angka pengangguran di Jateng.
“Sebagaimana yang disampaikan Bapak Luthfi, bahwa tidak ada yang ditinggal. Jika ada yang akan usul bisa disampaikan (lisan maupun tertulis),” kata Zulkifli.
- Mengajak Kolaborasi Perguruan Tinggi, Dikti Saintek dan BRIN
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Jateng, Juliyatmono, meminta hubungan antara gubernur-wakil gubernur dengan DPRD Jateng dan parpol terus harmonis. Selanjutnya, ia mendorong program-program bisa segera dilaksanakan tahun ini terutama di tahun anggaran perubahan 2025.
“Ajak perguruan tinggi bisa kolaborasi dengan Dikti Saintek dan BRIN (Badan Riset Nasional), agar semua riset yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan Jateng. Saat ini eranya digitalisasi, butuh percepatan berbasis riset dan data,” kata Juliyatmono yang saat ini duduk di kursi DPR RI.
Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro mengatakan, gubernur ke depan harus benar-benar menghitung kekuatan anggaran. Lantaran saat ini pemerintah pusat sedang melakukan penghematan. Mengetahui kekuatan anggaran ini penting guna mengukur program yang akan dijalankan.
Pimpinan Partai Gelora Jateng, Ahmadi mengatakan, untuk membangun Jateng tidak hanya mengandalkan APBD maupun APBN. Pemerintah Jateng ke depan mesti punya kemampuan untuk menggaet pihak swasta untuk investasi mendukung pertumbuhan pembangunan di Jateng.
“Jadi tidak lagi pusing karena semua harus berbasis APBD. Investasi harus digalakkan,” kata Ahmadi. (sup*)