Oleh: Tiara C Sinaga
*Penulis, mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA
Indonesia merupakan negara yang kaya akan mineral. Hampir di seluruh pulaunya memiliki batuan yang mengandung mineral bernilai tinggi baik dari segi ekonomi maupun dari segi fungsinya salah satunya adalah pirit. Menurut Sustiyah (2011), Pirit dengan rumus kimia FeS2 merupakan senyawa yang terbentuk dari proses reduksi ion-ion sulfat menjadi sulfida oleh bakteri pereduksi sulfat dalam lingkungan anerobik. Pembentukan pirit (FeS2) berlangsuung melalui pengembangan senyawa FeS dengan penjenuhan S elemneter atau pengendapan langsung Fe2+ terlarut setelah bereaksi dengan ion-ion polisulfida. Unsur-unsur penting pembentukan pirit adalah besi, sulfat, bahan organic ( dalam formula CH2O), bakteri pereduksi sulfat dan kondisi reduksi yang diselingi oleh aerasi terbatas. Secara umum mekanisme pembentukan pirit dengan besi (III) oksida yaitu Fe2O3(S) + 4SO42- + 8CH2O +
1/2O2 →2FeS2(s) + 8HCO3 + 4H2O
Di kalangan masyarakat, pirit dikenal dengan sebutan emas muda, dan ada juga yang mengatakan emas palsu karena pirit mempunyai warna mineral yang mirip dengan emas. Pirit adalah salah satu dari beberapa jenis mineral yang paling umum dari kelompok mineral sulfida. Pirit biasanya berasosialisasi dengan sulfida atau oksida dalam urat kuarsa, batuan sedimen, dan batuan metamorf, serta di lapisan batuan batubara dan sebagai mineral pengganti di dalam fosil. Selain itu pirit juga telah diidentifikasi dalam sklerite dari gastropoda berkaki sisik. Secara fisik, pirit memang memiliki warna kuning keemasan dengan kilap logam. Tetapi pirit bukan termasuk emas tetapi emas dapat terkandung dalam mineral pirit.
Menurut Indonesia National Carbon Accounting System (INCAS) Kalimantan tengah merupakan salah satu provinsi di indonesia yang memiliki sekitar 2,7 juta hektar lahan gambut. Di bawah lapisan gambut di lahan pasang surut, sering terdapat senyawa pirit (FeS). Lapisan tanah yang mengandung pirit lebih dari 0,75% disebut sebagai lapisan pirit. Menurut Metro
Kalimantan.Com (2020) akibat kandungan pirit yang naik di lahan pertanian, puluhan petani di Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah mengalami gagal panen. Namun selain dampak negatif diatas, pirit juga digunakan sebagai bijih utama dalam memproduksi sulfur ( belerang) dan asam sulfat.
Seiring berkembangnya ilmu penetahuan para peneliti banyak menggunakan dan memanfaatkan potensi yang terdapat pada pirit antara lain: aktivasi okson yang efisien oleh pirit untuk degradasi propanil, persulfat yang diaktifkan pirit untuk oksidasi 2,4-DCP dan reduksi Cr (VI), digunakan untuk peningkatan penghilangan nitrat di lahan basah, dan untuk degradasi fotokatalitik karbamazepin dan reduksi sinergis Cr (VI).
Emas merupakan logam mulia karena keterdapatannya di bumi sangat langka dan memiliki genesis yang spesifik. Emas pada umumnya terdapat pada suatu zona hidrotermal dimana pada umunya zona hidrotermal merupakan daerah vulkanis. Genesis emas sendiri dikatakan bahwa emas berasal dari suatu reservoar yaitu inti bumi dimana kemudian air magmatik yang mengandung ion sulfida, ion klorida, dan ion tio kompleks mengangkut logam emas ke permukaan bumi. Arah aliran dari larutan kimia yang mengandung emas ini pada umumnya seara dengan saluran magma pada gunungapi membentuk urat-urat (vein) emas. Saat larutan emas terendapkan pada saluran magma yang telah membeku proses hidrotermal yang merupakan kegiatan pos vulkanis terjadi dari kontak air meteorik dengan batuan yang panas atau gerakan air magmatik ke atas dimana keduanya membawa dan melarutkan ion sulfida- klorida-tio kompleks yang menyebabkan emas semakin terendapkan di permukaan bumi.
Sehingga berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa keberadan dari emas berkaitan dengan keberadaan pirit karena analisis keterdapatan emas dapat dilacak dari adanya jejak proses sirkulasi hidrotermal atau umum disebut epitermal dalam dunia tambang di suatu area. Pyrite (Fe2S) yang disebut Fool Gold juga sering dijumpai bersama dengan emas. Jadi pirit merupakan mineral prospeksi yang dapat menunjukkan keberadaan bijih emas. ***