Persiapan Neglasari Sebagai Desa Wisata di Tasikmalaya

Tasikmalaya, Koranpelita.com

Desa wisata merupakan salah satu bentuk penerapan pembangunan pariwista berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal di dalam atau di dekat kehidupan tradisional atau di desa-desa terpencil dan mempelajari kehidupan desa dan lingkungan setempat.

Sementara dalam konsep pengembangannya menekankan cara untuk memajukan desa wisata melalui usaha-usaha untuk melengkapi dan meningkatkan fasilitas wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan sehingga mereka bisa merasakan kebahagiaan saat mengunjungi suatu objek wisata.

“Apalagi jika melihat desa yang memiliki banyak keragaman potensi wisata yang belum tereksplor sehingga belum mampu memberikan nilai manfaat yang maksimal buat masyarakat di sekitarnya “, demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Prawita Genppari Dede Farhan Aulawi saat mengunjungi desa Neglasari yang berda di Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (24/10).

Kemudian ia juga menambahkan bahwa desa Neglasari memiliki potensi yang besar untuk diwujudkan sebagai desa wisata, karena keragaman potensi wisatanya sangat lengkap. Penataan wilayahnya tertata rapi dan bersih, yang dilengkapi dengan keramahan warga dalam menyambut setiap tamu yang datang.

Kunjungan Tim Prawita Genppari ke desa Neglasari tersebut dimulai dengan Saresehan Wisata yang dihadiri Kepala Desa dan para tokoh masyarakat serta tokoh pemudanya. Dialog interaktif seputar pengembangan desa wisata pun berlangsung dengan penuh keakraban. Pada kesempatan tersebut Dede menyampaikan pandangannya dalam mengembangkan konsep 4P menuju desa wisata, yaitu pengembangan wisata yang berbasis pada Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan. Di samping menyentuh aspek kepariwisataan, konsep tersebut sekaligus juga mendukung program Ketanahan Pangan Nasional.

Pengembangan desa wisata dapat menjadi salah-satu upaya untuk menumbuhkan potensi kewirausahaan lokal, mendiversifikasi produk pariwisata, menopang perekonomian masyarakat setempat, serta merevitalisasi budaya lokal. Dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi wilayah, pengembangan desa wisata dapat mengatasi urbanisasi dan mendorong perekonomian pedesaan. Dengan kata lain, pengembangan desa wisata memiliki tujuan utama untuk membangun masyarakat desa agar memiliki ketahanan budaya dan ekonomi.

Tak lupa seperti dalam kunjungan – kunjungan sebelumnya, Tim Prawita GENPPARI juga melakukan bakti sosial ke siswa pesantren yang berada di lokasi tersebut, sekaligus memberikan penyuluhan kepariwisataan. Sementara itu untuk mengembangkan wisata agro, beberapa perkebunan potensial juga dikunjungi agar mampu memberikan saran dan pertimbangan agar bisa maju dengan pesat. Perkebunan yang dikunjungi antara lain, wisata agro pepaya, salak, manggis dang duren. Dan ditutup dengan mengunjungi kampung sehat yang sangat asri dan bersih, sehingga wajar jika Prawita Genppari menyampaikan dukungan penuh agar kampung tersebut bisa menjadi juara nasional Kampung Sehat Indonesia. (D)

About redaksi

Check Also

Tahun 2024, Target Penerimaan Zakat ASN Pemprov Jateng Capai Rp 100 Miliar

Semarang,koranpelita.com– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menargetkan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca