KPDJ, Menoreh Kiprah…

Menuju bulan Desember, adalah saat-saat sibuk bagi anak-anak muda Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ). Sebab, Desember adalah bulan perayaan bagi mereka. Dan, tahun ini, KPDJ genap berusia 10 tahun.

Ada hajatan besar yang dikemas dalam Kopdar Akbar. Tempatnya di Purwakarta. Menurut rencana akan ada 1.000an anggota KPDJ yang hadir dalam perayaan ulangtahun kali ini. Sejumlah agenda digelar, mulai dari bhakti sosial hingga hiburan.

Bagi masyarakat Kulon Progo, eksistensi KPDJ sudah diakui. Tidak hanya di tengah masyarakat perantau, tapi juga masyarakat di Kulon Progo. Apalagi, selama ini, KPDJ juga banyak melakukan kegiatan di banyak wilayah di Kulon Progo. Terutama kegiatan sosial seperti bedah rumah atau santunan.

Sejarah berdirinya KPDJ juga berawal dari keinginan untuk bisa terlibat dalam banyak aktivitas di tengah masyarakat. Riwayat lahirnya KPDJ diceritakan oleh Suyatno, sesepuh komunitas ini. Pria yang biasa disapa Mbah Ali Monsa itu, menyebut nama Akhid Masduki dan Tyo Sapto sebagai inisiator organisasi ini.

“Group KPDJ ini berawal dari ideteman kita yang bernama Akhid Masduki. Ketika itu beliau  baru saja pulang dari Palembang selesai kerja di sana. Sesampainya di Bogor, mendapat   inbox  dari Tyo Sapto, salah satu pendiri group dunia maya yang ada di Kulon Progo,” jelasnya.

Mereka berdiskusi untuk membentuk Komunitas atau Kumpulan Orang-orang Kulon Progo yang ada di Jabodetabek. Lalu, pada tanggal 16 Desember 2009, Group Kulon Progo Di Jabodetabek terbentuk.

“KPDJ juga sebagai ajang tali silaturahmi antar warga Kabupaten Kulon Progo Di Jabodetabek yang bekerja, kuliah dan lain-lain saling berinteraksi. Terutama di dunia maya untuk sesekali bisa saling bertemu di dunia nyata,” tambah Mbah Yanto yang alumni SMP Monsa.

Organisasi KPDJ kemudian godog bentuknya. Yang pertama, gambar Nyi Ageng Serang menaiki kuda sebagai ciri khas orang Kulon Progo, dijadikan simbol pemersatu. “Patung Nyi Ageng Serang di Proliman Wates adalah patung identitas sekaligus kebanggaan warga Kulon Progo,” ungkapnya.

Memang, selain menjalin tali silatutohmi, tujuan KPDJ ingin meningkatkan rasa bangga sebagai warga Kabupaten Kulon Progo walaupun  jauh diperantauan. Rasa cinta terhadap tanah kelahiran tidak akan pudar.

“Visi KPDJ ialah mengumpulkan warga Kabupaten Kulon Progo yang berada di Jabodetabek. Selain itu juga menggalang dana untuk anak-anak Yatim Piatu yang berada di Kulon Progo. Misi KPDJ, menjalin tali silaturohmi antar warga Kabupaten Kulon Progo yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu,” demikian kata Mbah Ali Monsa. (kib)

About redaksi

Check Also

Antisipasi Musim Hujan, Pemkot Semarang Intensifkan Pengerukan Sedimen Sungai

Semarang,KORANPELITA– Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum terus mengintensifkan upaya pengerukan sedimen sungai, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca