Jika Hukum Menjadi Panglima Bangsa Ini Akan Besar
Jakarta, Koranpelita. cim
Pestarakya lima tahunan tahun ini akan sedikit berbeda karena baik Pilpres maupun Pileg akan berlansung serentak pada 17 April 2019.
Sebagai bangsa yang berdaulat harus mensuksekan pesta demokrasi tersebut secara damai dan gembira, gak perlu dirisaukan siapapun pemimpinnya.Bernarkah?
“Agenda politik menjadi rutinitas itu menjadikan skala nasional bahwa adanya perbedaan.
Hal itu harus ada perbedaan , karena tidak adanya perbedaan tidak ada demokrasi, yang perlu kita siasiati boleh kita beda pendapat, boleh kita beda pilihan dan boleh beda baju tetapi ketika tujuan kita sudah tercapai pada tanggal 17 April siapa terpilih kita harus bersama pemimpin kita bersama,”ujar Andar Manik, SE,.SH selaku praktisi hukum ketika ditemui KORANPELITACOM di Jakarta, Rabu (10/04/2019)
Dikatakan Andar artinya apa yang di lakukan pemimpin kita kemana arahnya pemimpin kita harus mengikuti.Siapapun pemenangnya nanti.
“Dari kacamata advokat bahwa yang nanti menjadi pemimpin nya itu yang terbaik bagi bangsa ini, karena ini yang kandidat 01 dan 02 itu ada yang putra- putra terbaik bangsa.
Harapan saya pada saat janji kampanye harus di realisasikan, jangan nanti terlampau banyak janji tahun tahun lalu itu lebih banyak janji dari pada realisasinya,”tegasnya.
Menurut Andar masyarakat kita sekarang ini sudah semakin pintar, cerdas dan melek politik dalam menyikapi kondisi bangsa ini.Karena keberhasilan pemimpin jika programnya terealisasi bagi masyarakat khususnya dibidang hukum. Dan harapan warga adalah hukum benar -benar menjadi Panglima dan saya percaya Jika hukum benar- benar menjadi panglima di republik ini dan bisa terwujud. Saya yakin 2024 bangsa ini menjadi bangsa yang besar.
“Kita akan menjadi bangsa yang besar dan di takuti khususnya di kawasan Asia”
hukum harus menjadi panglima di negara ini itu harapan kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut Andar mengatkan Pemerintahan Presiden Jokowi pada dasarnya ini menjadi bagus dari sebelumnya, tapi bukan tidak bagus sebelumnya hanya saja ada beberapa poin terlihat secara jelas
dimata saya Jokowi sangat signifikan , harapan saya bukan ada lagi yang terbagus jika ada lagi di pemilu nanti ada yang terbagus.
“Saya agak miris dengan pengacara sekarang dengan adanya pengacara yang menjadi caleg , harus nya pengacara independen tidak ada pro sana pro sini, saya tidak harus dipolitisi ketika salah kita sampaikan salah, yang benar tetap kita tetap pertahankan yang salah kita perbaikin,” terangnya.
Disinggung tentang hukum di Indonesia yang tajam kebawah dan tumpul keatas tidaklah benar sama sekali.Dimana hukum hanya bisa dimenangkan oleh pemilik modal. “Pengalaman saya sebagai Advokat hukum itu bahwa tanpa uang pun kita bisa menang karena kita mengungkapkan data hukum yang sebenarnya karena majelis pengadilan takut akan Tuhan,” tandasnya (han)