Semarang, Koranpelita.com
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan signifikan setiap tahun. Itu tidak terlepas dari sejumlah program kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekan AKI dan AKB di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng mengatakan, Angka Kematian Ibu di Jateng pada tahun 2013 mencapai 613 kasus. Jumlah itu terus di tekan hingga pada tahun 2018 ini hanya terjadi 421 kasus AKI.
Sementara terkait Angka Kematian Bayi (AKB) juga terus mengalami penurunan. Di tahun 2016, terjadi kasus angka kematian bayi sebanyak 5.485 kasus.Jumlah itu terus di tekan hingga tahun 2018 jumlah angka kematian bayi menurun hingga angka 4.481 kasus.
“Terjadi penurunan cukup signifikan dari AKI dan AKB di Jateng sejak tahun 2013 lalu. Hal ini tidak terlepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang dicanangkan oleh bapak Gubernur Ganjar Pranowo,” kata Yulianto.
Selain angka kematian ibu dan anak yang menurun, angka harapan hidup warga Jawa Tengah lanjut dia juga mengalami kenaikan. Jika di tahun 2013 angka harapan hidup masyarakat Jawa Tengah adalah 72,6 tahun, di tahun 2018 angka harapan hidup itu naik menjadi 74,08 tahun.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang fokus terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak. Selain itu, persoalan stunting dan penyakit tidak menular lainnya juga menjadi garapan serius Ganjar Pranowo.
Ganjar juga menekankan pentingnya melakukan investasi kesehatan sejak dini. Hal itu dapat dilakukan dengan merubah kebijakan kesehatan lebih memprioritaskan pada sektor hulu. (pur)