Jakarta, Koranpelita.com
Jabatan Sekretaris Kota (Seko) di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan hingga kini masih kosong. Jabatan Seko sangat strategi untuk menata pembinaan disetiap SKPD/UKPD di wilayah Jakarta Selatan. Akibatnya pengaturan strategis kewilayahan masih dipegang Wali Kota Marullah Matali dan Wakil Wali Kota Isnawa Adji.
Pengamat perkotaan Wardjoko SH mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menunjuk seorang pejabat yang memiliki kemampuan di bidang strategis pembinaan jabatan, selain wali kota.
“Tapi kan wali kota dan wakil kan banyak juga urusannya, bukan hanya berkutat pada pembinaan jabatan. Kan lucu bila wakil wali kota yang selama ini mengatur pembinaan jabatan. Sementara pekerjaan lain juga butuh perhatian,” tegas Wardjoko SH kepada Koranpelita.com, Senin (11/3).
Perhatian terhadap segi kinerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk para pejabatnya hingga kini juga terabaikan. “Jadi sebaiknya gubernur segera menetapkan sosok jabatan Seko di lingkungan Wali Kota Jakarta Selatan,” tukas Wardjok SH.
Mantan Dewan Kota Jakarta Selatan itu menyayangkan kekosongan jabatan Seko terlalu lama. Padahal pembinaan kinerja seluruh SKPD/UKPD membutuhkan arahan dan pembinaan secara langsung, meskipun ada wali kota dan wakilnya.
“Saya pernah di Pemerintahan Kota Jakarta Selatan. Mengetahui persis percepatan pembinaan bagi para PNS dan pejabat di sana. Kalau itu dibiarkan kosong, artinya peran wali kota dan wakilnya akan terhambat akibat tiadanya sosok Seko,” ujarnya.
Menurut Wardjok SH, sosok Seko di wilayah itu, harus juga mengetahui persoalan kewilayahan, khususnya wilayah Jakarta Selatan. “Minimal Seko memiliki jaringan luas, wawasan tentang Jakarta Selatan paham. Sekaligus memiliki daya pergaulan yang cukup mempuni,” tandasnya. (naz)