Jakarta , Koranpelita.com
Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dapat memiliki rumah, makin banyak. Selain rumah itu layak huni, harganya pun terjangkau.
Sebab, Kmenterian PUPR mengalokasikan anggaran untuk program pembangunan rumah susun (rusun) bagi MBR.
Ada juga rumah khusus (rusus), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan Prasarana Sarana Utilitas (PSU).
“Deregulasi sudsh dilonggarkan. Berupa penyederhanaan proses perijinan, pembangunan rumah dan dukungan pembiayaan kepemilikan rumah bagi MBR,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Sementara Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH menegaskan, untuk program pembangunan rusus diperuntukan bagi nelayan, masyarakat perbatasan dan korban bencana.
Selama 4 tahun (2015-2018) telah terbangun sebanyak 22.358 unit rusus kemudian dilanjut tahun ini sebanyak 2.130 unit dengan anggaran Rp551 miliar.
Menurutnya Kementerian PUPR juga memiliki program BSPS atau yang dikenal dengan istilah bedah rumah. Dalam kurun 4 tahun (2015-2018), program BSPS telah meningkatkan kualitas rumah menjadi rumah layak huni sebanyak 494.169 unit. Tahun 2019, program BSPS ditargetkan dapat menjangkau sebanyak 206.500 unit rumah tidak layak huni.
“Rumah swadaya merupakan prioritas utama tahun 2019. Sebab, program rumah swadaya terbukti langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil, khususnya di pedesaan,” kata Khalawi. (oto)