Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Siapkan Tenaga Rehabilitasi Gangguan Jiwa

Penderita gangguan fisik atau jiwa, mental maupun spiritual yang bersifat sementara maupun permanen ternyata dapat dibantu kesembuhannya dengan menggunakan metode terapiutik. Bidang keilmuan yang satu ini memang jarang diajarkan di perguruan tinggi. Salah satunya perguruan tinggi yang membuka prodi ini adalah Universitas Isalam Negeri (UIN) Raden Patah Palembang.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Asep Haerul Gani saat memberikan kuliah tamu Pada Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Rbu (20/02/19) di Ruang Serba Guna Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah Palembang.

Di hadapan kurang lebih 150 mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi yang mengikuti perkuliahan, Asep Haerul Gani menjelaskan, aktifitas terapeutik ini dimaksudkan untuk meningkatkan komponen kinerja okupasional (senso-motorik, persepsi, kognitif, sosial dan spiritual) maupun dalam area kinerja okupasional (perawatan diri, produktivitas dan pemanfaatan waktu luang), sehingga pasien atau penderita mampu meningkatkan kemandirian fungsional, meningkatkan derajat kesehatan dan dapat berpartisipasi di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan kuliah tamu ini, Asep Haerul Gani yang dikenal sebagai salah satu senior Psychologist & Psychotherapits di Indonesia ini mengangkat
Tema: *”Tasawuf dan Psikoterapi sebagai Metode Penyembuhan Alamiah, Ilmiah dan Illahiah.”*

Di tempat yang sama Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Palembang Haji Wijaya mengatakan, prospek kerja lulusan Prodi Tasawuf dan Psikoterap sangat terbuka lebar. Terlebih lagi problem kesehatan masyarakat ke depan akan semakin bertambah kompleks.

Haji Wijaya yang juga dikenal luas sebagai sosiolog dan pengusaha sukses kelahiran Pelembang lebih jauh menjelaskan, lulusan program studi ini dapat bekerja di bidang-bidang berikut:

-Rumah Sakit Umum maupun rumah sakit Khusus,
-Rumah Sakit Jiwa,
-Klinik, Puskesmas,
-Institusi Pendidikan,
– Pusat Rehabilitasi Penyandang cacat Fisik maupun Mental
-Pusat rehabilitasi korban narkoba atau sebagai profesional dengan membuka tempat tempat praktek pribadi.

“Prodi Tasawuf dan Psikoterapi ini akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan atau Sarjana Sains terapan yang handal dan mampu mengintegrasikan amal, ilmu dan iman dalam bidang kesehatan mental,spiritual dan jiwa seseorang atau masyarakat,” tegasnya.

Lebih jauh dipaparkan oleh Haji Wijaya ke depannya. Untuk mendukung proses belajar mengajar dan  kegiatan lainnya serta menciptakan lulusan yang siap pakai dan handal, maka selain sarana dan prasarana standar Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi akan melengkapi fasilitas-fasilitas pendukung lainyq. Misalnyq antara lain, Laboratorium Pediatri, Laboratorium Massage dan Manual Therapy, Laboratorium Terapi Latihan (Exercices Therapy), Laboratorium Kardiovaskuler dan Respirasi, Laboratorium Hidro Therapy & Spa,Laboratorium Analisis Aktifitas dan Splinting, Laboratorium Aktivitas Keseharian (ADL).

Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Alfi Yulizun menyatakan dirinya optimis Prodi Tasawuf dan Psikoterapi di bawah kepemimpinan Haji Wijaya ini akan semakin maju, berkembang dan eksis. Apalagi dirinya melihat kecenderungan masyarakat yang semakin sadar pada bahaya efek negatif dari obat-obatan modern, dan mulai tertarik pada pengobatan alamiah dan spritual healing. (Dohan)

About editor

Check Also

NASKAH KESULTANAN BIMA DITETAPKAN SEBAGAI INGATAN KOLEKTIF NASIONAL 

Bima, Koranpelita.com Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyerahkan sertifikat penetapan naskah Bo’ Sangaji Kai sebagai …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca