Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. membuka ruang kepada masyarakat khususnya pelajar untuk mengenal dan melihat langsung kapal perang milik TNI AL khususnya yang berada di Markas Komando (Mako) Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jakarta, KP-“Keberadaan Kolinlamil tidak hanya melaksanakan tugas-tugas kemiliteran, namun juga harus mampu hadir dan memberikan manfaat bagi masyarakat.” ujar Panglima saat menyampaikan instruksi pada awal masa jabatannya.
Kegiatan yang telah diwujudkan antara lain meningkatkan pembinaan potensi maritim, interaksi langsung dalam penanggulangan bencana serta memberi keleluasaan kepada masyarakat untuk mengenal TNI AL khususnya alutsistanya dengan menjadikan Kolinlamil sebagai tujuan wisata edukasi kebaharian.
“Kebijakan ini langsung disambut hangat dan gembira oleh sekolah, guru dan pelajar”, ujar Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Hari Mulyadi, S.E., M.M., M.Han.
Selanjutnya dikatakan, bahwa wisata edukasi ini ditujukan bagi siswa/pelajar mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah atas (SMA) dan membuka peluang bagi mahasiswa serta masyarakat umum. Sekolah-sekolah, instansi atau masyarakat hanya membuat surat permohonan kunjungan kepada Panglima Kolinlamil, dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang lebih mudah dan cepat.
Salah satu sekolah yang Rabu (13/2) melakukan kunjungan adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Abidin Depok dengan membawa “pasukan” beranggotakan 80 siswa. Mereka langsung disambut hangat para prajurit yang memandu mereka untuk berkeliling melihat langsung Mako Kolinlamil dan kapal-kapal perang yang sedang sandar di dermaga.
KRI Banda Aceh-593 menjadi salah satu obyek kunjungan. Di kapal perang produksi dalam negeri tersebut mereka disambut oleh Perwira Pelaksana (Palaksa) dan memberikan pengenalan umum tentang TNI AL serta sejarah dan karakteristik kapal itu sendiri. Para siswa diajak tour berkeliling, masuk ke bagian-bagian kapal seperti “anjungan” sebutan untuk ruang kendali di kapal, geladak heli dan menara senjata yang dimiliki oleh KRI Banda Aceh-593.
Selain pengenalan kapal, kata Aspotmar, pihaknya memberikan pengetahuan kebaharian dan kemaritiman. Dan untuk memupuk rasa bangga dan cinta terhadap kemaritiman, dijelaskan juga tentang sejarah nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan “pelaut ulung” yang mampu menjelajahi lautan hingga ke luar wilayah Nusantara. (ay).