Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Surabaya, Jawa Timur menjadi salah satu lembaga yang mengaku siap menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel.

Ketua NU Care-LAZISNU Kota Surabaya Yusuf Hidayat mengatakan, sampai saat ini proses penggalangan dana masih dilakukan oleh relawan yang terdiri dari anggota Ansor-Banser, LPBINU dan para pengurus LAZISNU itu sendiri.

“Bahwa terjadinya bencana alam ini sebuah keprihatinan kita bersama yang terjadi di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan,” kata Yusuf dihubungi NU Care dari Jakarta, Senin (18/1).

Yusuf menambahkan, jika dirasa sudah mencukupi bantuan yang digalang oleh NU Care-LAZISNU tersebut segera disalurkan kepada korban terutama mereka yang mendapatkan dampak paling parah dari peristiwa itu.

Selanjutnya, Yusuf mengajak seluruh pihak untuk menyisihkan sebagian dari rezekinya dalam rangka membantu para korban melalui rekening mandiri 1400020000601 atas nama LAZISNU Kota Surabaya.

Bisa juga melalui rekening Bank Mega Syariah: 1000135357 atas nama LAZISNU Kota Surabaya. Bagi para dermawan yang telah menyumbangkan bantuannya harap mengkonfirmasi ke nomor seluler 085733600026.

“Ini merupakan ikhtiar kita semua untuk membantu para korban,” tuturnya.

Namun, LAZISNU Kota Surabaya juga membuka seluas-luasnya untuk masyarakat yang ingin menyumbangkan bantuan dalam bentuk barang. Saat ini yang dibutuhkan korban yakni sembako, obat-obatan, air mineral, perlengkapan bayi, tenda, karpet, selimut, dan makanan siap saji.

Berdasarkan catatan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ahad (17/01), korban gempa di Sulawesi Barat mencapai 73 orang, mereka merupakan warga Kabupaten Majene dan Mamuju. Tak hanya itu, lima belas ribu orang dilaporkan mengungsi akibat gempa tektonik yang terjadi pada 15 Januari 2021 itu.

Sementara di Kalimantan Selatan, tujuh kabupaten terendam banjir puluhan ribu orang mengungsi karena seluruh peralatan rumah tangganya tidak dapat digunakan. Barang-barang berharga milik warga banyak pula yang hanyut terbawa banjir. (NU Care/Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)