WISATA alam ini tak jauh dari rumahku yang berada di Desa Sumowono. Untuk sampai ke Klenting Kuning nggak harus terlalu bersusah payah apalagi sampai butuh perjuangan yang habisin bergalon-galon air. Memangnya mau naik gunung? haha. Cukup mengandalkan Terminal Sumowono sebagai patokan utama. Lereng Gunung Ungaran sudah tampak di depan mata.
Eh Kamu tahu desaku nan epik ini belum sih. Hihihi, sekitar 12 km dari Ambarawa guys. Naik teruslah jangan sampai turun ya.
Grojogan Klenting Kuning merupakan salah satu wisata alam daerah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang terletak di di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono. Jangan panik, jalanan menuju lokasi aman damai sejahtera. Mulus lancar jaya nggak kurang suatu apa.
Dari Desa Sumowono sendiri membutuhkan kurang lebih 20 menit menggunakan roda dua atau naik mobil. Nggak bawa kendaraan sendiri? Banyak ojek yang mangkal. Bisa langsung tawar menawar harga sampai di tujuan.
Jalanan yang nyaman bakalan membuatmu ingin balik lagi, deh. Mobil dan motor bisa sampai dengan mudah di area parkir Klenting Kuning. Tiketnya tergolong sangat terjangkau. Hanya 5 ribu rupiah/orang dan parkir motor sebesar 2 ribu rupiah saja. Kalau Kamu datang bersama orang tersayang naik motor, hanya butuh dana 12 ribu untuk masuk ke air terjun kerennya.
Jalanan akan turun sejenak sejauh 300 meter sebelum ke air terjun ini. Dan di sana, yang akan ditemui mungkin tak pernah terpikirkan olehmu. Karena, air terjunnya (seakan) berwaran kuning. Waw! Kenapa bisa begitu, karena bebatuan di air terjun itu mengandung belerang. Tahu sendiri kan letaknya saja di lereng guung. Tapi, jangan khawatir, bau menyengat belerang tak begitu terasa di sini. Bahkan bisa dibilang nggak bau sama sekali.
Tempatnya sangat nyaman dengan spot foto yang menarik. Dari beragam posisi dan sudut pengambilan tepat, Kamu bisa mendapatkan gambar yang epik dan eksotis. Air terjunnya seolah beritingkat dengan beberapa jarak setelah air terjun utama. Kemudian semakin mengecil menyerupai kali.
Eh, ada anakan air terjunnya juga lho. Selain air terjun utama, air terjun sedikit kecil ini juga nggak kalah cantiknya. Seger banget lihat air mengalir dari gunung langsung.
Oh ya, capek muter bolak balik (asal nggak jungkir balik) lihat air terjunnya? Atau malah kedinginan kena tempias airnya, ada gazebo untuk tempat beristirahat sejenak. Silakan selonjoran kaki sambil makan minum bekal yang dibawa. Bisa pula kipas-kipas cari angin biar kena angin alam yang alami banget.
Ada tempat camping-nya juga. Yang mau camping, bisa pula di sana biaya yang dipatok juga nggak begitu mahal. Hanya dipungut biaya 3 ribu rupiah/orang/hari. Gazebo bisa pula disewa dengan harga 50 ribu/hari. Tuh kan, sangat terjangkau.
Nah, yang keren nih, di antara air terjun ini penuh dengan pinus-pinus yang akan membuatmu betah. Aromanya tahu sendiri kan? Jadi ingat akan gunung, deh. Emang sih di lereng gunung, hihihi. Buat Kamu yang kangen naik gunung, tapi badan sudah nggak memungkinkan, waktu juga nggak ada, ke sini aaja. Suasana nan syahdu akan membuatmu serasa di gunung. Bonusnya ditemani gemericik air terjun yang sangat mengugah imajinas.
Ada yang lagi bete? Ke sini bakalan dapat memporakporandakan rasa kesalmu. Mood yang nggak asik langsung bablas hilang, deh.
Wisata alam sesungguhnya ada di sini. Kolaborasi pinus, air terjun, aroma alam yang tak bisa dibohongi lagi. Masih asri banget. Kalau sudah sampai sana, males banget untuk pulang. Rasanya ingin bawa laptop sekalian terus ngetik di sana. Terus leyeh-leyeh, terus nginep terus sekalian camping, hihi. Kalau perlu bawa kasur kompor gas sekalian, wahaha. Tempatnya asik banget sih, betah pokoknya. Sedikit terkena tempias air terjunnya, lalu melihat pinus, menghirup aroma alam yang sebenar-benarnya.
Ah ya, melihat air terjun warna kuning nan eksotis ini bikin hatimu dingin sedingin air pegunungan. Ces, banget, bikin segar di tubuh. Syahdu. Kembali ke nol, dan siap diisi hal-hal baru. Alam memang sesuatu. (travelblog.id/esa)