Semarang,Koranpelita.com
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah Yulianto Sudrajat berharap target partisipasi pemilih bisa mencapai 77 persen, dari kehadiran pemilih untuk menggunakan haknya di TPS bisa terpenuhi. Ini bisa dilihat di beberapa kali KPU mengadakan simulasi, partisipasi masyarakat cukup besar hingga mencapai 63 persen lebih.
“Meski penyelenggaraannya masih dalam kondisi pandemi covid 19, diharapkan masyatakat yang mempunyai hak pilih bisa datang ke lokasi TPS dengan protokol kesehatan, ” ungkap Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat ketika menerima audiensi Mappilu-PWI Jateng di Kantor KPU Jateng, Jln Veteran, Semarang, Kamis (26/11/2020).
Rombongan Mappilu-PWI Jateng Sugayo Jawama (Ketua), M.Chamim Rifai (Sekretaris), M. Anas dan Kunadi (Divisi Diklat & Sosialisasi), Suparman dan Darno (Divisi Bantuan Hukum dan Advokasi). Rombongan diterima Ketua KPU Yulianto Sudrajat didampingi Muslim Aisha dan Diana Ariyanti serta Staf KPU Dewo.
Drajat menambahkan, antusiasme masyarakat dalam simulasi tersebut, menunjukkan bahwa semangat masyarakat dalam berdemokrasi tetap tinggi, untuk memilih siapa calon yang menjadi pemimpin di daerahnya.
“Hanya yang perlu digaris bawahi dalam kegiatan simulasi tersebut, tidak memunculkan cluster baru terkait covid 19. Kami penyelenggara memang benar-benar menerapkan protokol kesehatan sesuai yang disepakati bersama tim kesehatan, dalam menggelar pilkada,” ungkapnya.
Diakui Drajad, penyelenggaran dalam periode tahun ini memang lain dari yang lain. Kalau di tahun 2019 kemarin ada 5 kertas suara plus perolehan suara nama legislatif, kalau di tahun 2020 ini gelar pilkada selain secara serentak, juga diselenggarakan di tengah pandemi covid 19. Masih ditambah lagi dengan tekanan berbagai kalangan untuk menunda pilkada.
“Semua itu mengiringi kinerja KPU. Tetapi meski himpitan dan rentanitas persoalan dimungkinkan datang silih berganti, dengan adanya bintek, sosialisasi dan pendampingan yang kami lakukan di KPU Kota/Kabupaten, kami tetap optimis partisipasi masyarakat minimal sebagaimana terdata dalam simulasi yakni mencapai 63 persen pemilih menggunakan hak pilihnya di TPS. Karena itu, penghitungannya kami yakin sesuai jadwal karena relatif tidak sesulit 2019,” katanya.
Ketua Mappilu-PWI Jawa Tengah Sugayo Jawama mengatakan, pihaknya merasakan kesulitan yang dialami selama proses pilkada berlangsung. Persoalan internal yang bersifat teknis bisa dengan mudah diatasi karena komisioner terdiri dari orang-orang pilihan. Namun persoalan eksternal seperti adanya tekanan-tekanan penundaan, musim pandemi protokol kesehatan dan lain-lain, ini yang tentunya menambah beban berat KPU.
“Karena itu kalau prosentase kehadiran pemilih di TPS mencapai 50 persen, apalagi kalau sampai 63 persen, kami tetap akan mengapresiasi kinerja KPU,” tandasnya sambil menambahkan kalau kedua lembaga sepakat menjalin kerja sama berkelanjutan karena sebagai pemantau, Mappilu-PWI bisa dekat dengan lembaga apapun terkait proses pesta demokrasi.(sup)