Oleh: Susi Susanti
*Penulis, mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Palangka Raya.
Buah salak adalah buah asli Indonesia yang ditemukan di wilayah Sumatra, Jawa, dan beberapa wilayah Indonesia bagian timur. Dalam kehidupan sehari hari tentu kita tau apa itu buah salak dan siapa sih yang tidak mengenal yang namanya buah salak? ya, hampir semua orang di negeri ini tentunya tahu buah salak dan pernah mengonsumsinya. Tidak hanya memiliki rasa yang enak dan manis, buah salak juga mengandung beberapa zat gizi yang baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan buah salak terdiri dari zat gizi makro, zat gizi mikro, dan juga serat.
Dan Buah salak kaya akan kandungan zat besi dan ini berarti salak baik untuk dikonsumsi bagi penderita anemia defisiensi besi. Selain itu, salak juga banyak mengandung vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), vitamin C, dan karbohidrat. Kandungan buah salak lainnya, yaitu kalsium, fosfor, potasium, protein, lemak, dan serat. Anda perlu tahu bahwa buah salak tidak mengandung kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi.
Tidak hanya itu perlu kita ketahui bahwa buah salak ini sendiri mengndung Karbon Aktif yang berada dikulit salak itu sendiri. Dan Limbah dari kulit salak bisa kita manfaatkan sebagai pengolahan karbon aktif yang dimana kulit salak memiliki Arang Aktif. Arang aktif adalah arang yang diproses secara fisika atau kimia sehingga mempunyai daya serap/adsorpsi yang tinggi. Dalam aktifasi kimia, hal pertama yang dilakukan yaitu impregnasi dengan zat aktifasi misalnya H3PO4, KOH, K2CO3, H2SO4, Na2CO3, NaOH, NaCl HCl, H2SO4, CaCl dan ZnCl2[3,4].
Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau arang seperti kulit salak yang diaktivasi baik secara aktivasi kimia ataupun fisika guna mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Bentuk karbon aktif dapat bermacam-macam seperti, serbuk, granular atau pellet.
Secara umum proses pembuatan karbon aktif pada kulit salak terdiri dari proses fisika dan kimia. Aktivasi fisika terdiri dari 2 tahap;(I) Karbonisasi: Material dengan kandungan karbon yang di pirolisispada suhu antara 600-900°C, tanpa oksigen (biasanya dalam suasana inertdengangas seperti argon atau nitrogen). (II) Aktivasi/Oksidasi: bahan baku atau bahan yang telah dikarbonisasi dioksidasiat mosfer (karbon monoksida, oksigen, atausteam) pada suhu di atas250°C, biasanya dalam kisaransuhu 600-1200°C [11]. Dalam aktivasi kimia, bagian paling penting adala impregnasi dengan zat kimia diantaranya zink klorida (ZnCl), Kalium hidroksida (KOH), dan asam fosfat (H3PO4)[14].
Senyawa yang terkandung dalam karbon yang diaktifkan dalam pembakaran kulit salak yang dihasilkan bahwa zat karbon aktif yang telah disiapkan dari kulit salak yaitu dengan mengaktifkan secara fisik menggunakan microwave atau bisa juga dengan cara dibakar. Untuk pembakaran terbaik adalah membakar pada 800 tenaga gelombang mikro selama 20 menit yaitu mencapai 99,82% menunjukkan kehadiran senyawa karbon aktif.
Untuk itu perlu kita ketahui bahwa buah salak sangat banyak manfaatnya selain bagus untuk kesehatan, buah salak juga mengandung kalsium, fosfor, potasium, protein, lemak, dan serat. Dan didalam kulit buah salak terkandung yang namanya Karbon Aktif yang berguna untuk Memurnikan air atau bisa juga untuk memutihkan gigi. ***