Jakarta, Koranpelita.com
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya berdampak sektor kesehatan tapi juga sosio-ekonomi, terutama bagi perempuan sebagai kelompok rentan.
Sejak awal pandemi, perempuan rentan mengalami berbagai permasalahan, seperti beban ganda, kehilangan mata pencaharian, terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, hingga mengalami kekerasan berbasis gender.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menegaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dibutuhkan data yang komprehensif terkait dampak pandemi Covid-19.
Hal ini merupakan kunci untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.
Guna menyediakan data yang komprehensif, Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, dan Indosat Ooredoo melakukan Survei ‘Menilai Dampak Covid-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.’
Hasil dari laporan survei ini mengungkapkan pandemi telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender di Indonesia. Hal inilah yang berpotensi mengancam kemajuan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Salah satu cara untuk melakukan upaya yang tepat sasaran, yaitu dengan mempertimbangkan berbagai hasil kajian, data, dan hasil riset yang representatif dengan perkembangan kondisi saat ini. Dengan diluncurkannya hasil Survei ‘Menilai Dampak Covid-19’ hari ini, merupakan sumber berharga sebagai dasar bagi kita untuk merancang dan melaksanakan kebijakan yang tepat sasaran.
“Saya harap para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan dan mempergunakan data ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap Menteri Bintang dalam acara Peluncuran dan Diskusi Publik tentang Laporan “Menilai Dampak Covid-19 yang dilaksanakan secara virtual.
Menteri Bintang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UN Women yang telah berkontribusi besar dalam penyusunan hasil survei tersebut.
“Laporan ini merupakan sebuah langkah progresif untuk menjawab berbagai tantangan akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia, salah satunya terkait minimnya ketersediaan data, mengingat dinamika permasalahan di lapangan berjalan begitu cepat. Jika kita tetap optimis, berpikiran progresif, dan terus berupaya, saya yakin di balik tantangan pasti ada peluang,” ujarnya. (D)