Tanggal 20 April 2019, ayo Malam Mingguan di Anjungan Jogja Taman Mini. Ada perayaan ulangtahun Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) ke-16. Ini adalah wadah bagi para perantau dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada di Jabodetabek.
Malam puncak resepsi Dwi Windu Bakor PKP, akan diisi banyak acara. Ada Pidato Kebudayaan oleh Profesor Bedjo Sujanto, mantan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dua periode, ada Panembromo dari paguyuban, serta Campursari yang menampilkan Ki Bagas Giyanto sebagai bintang tamu.
Prof Bedjo adalah tokoh Kulon Progo yang lahir di Kalibiru (kawasan wisata yang saat ini sangat populer di Kecamatan Kokap, Kulon Progo). Perjuangannya sampai menjadi profesor dan rektor UNJ (2004-2009 dan 2010-2014) sangat inspiratif.
“Profesor Bedjo akan membedah banyak sisi dari Kulon Progo yang siap menyongsong era baru. Kehadiran Bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo, akan membawa dampak bukan hanya kemajuan dan kesejateraan masyarakat, tapi bisa mengancam nilai-nilai budaya masyarakat Kulon Progo. Ini sah satu yang akan menjadi sorotan Prof Bedjo,” kata Ketua Umum Bakor PKP, Agus Riyanto.
Selain Prof Bedjo, acara HUT Bakor PKP juga akan diisi dengan Panembromo yang menampilkan pengurus dan anggota paguyuban di bawah Bakor PKP. “Ini yang membuat suasana akan terasa berbeda. Panembromo bukan hanya tembang pembuka dan ucapan selamat datang, tapi sekaligus doa-doa yang sakral,” ungkap Agus Triantara, Sekretaris Umum Bakor PKP.
Setelah Panembromo dan Pidato Kebudayaan, suasana akan dibuat santai dengan penampilan campursari dengan bintang tamu Dalang dari Cermai Kulon Progo, Ki Bagas Giyanto. Ini merupakan dalang gaya Jogja yang populer di Jabodetabek.
Nah yang menarik karena ada aroma nostalgia adalah sajian kuliner khas Kulon Progo. Setidaknya ada 10 meja bazar yang siap menampilkan makanan-makanan ndeso yang ngangeni. Selain menu utama geblek dan tempe benguk, ada tahulek, gula semut, wedang rempah merah, serta makan-makan kampung lain.
“Kami sudah menyiapkan lebih dari 100 porsi untuk teman-teman yang rindu tahulek. Pokoke dijamin tidak rugi karena bisa mengobati rasa kangen pada kampung halaman,” kata Mbak Estu, peserta bazar yang akan menyajikan tahulek khas Jombokan, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.(sat)