Penanganan Warga Terpapar Covid-19, Respon Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Dinilai Lambat

Jakarta,  Koranpelita.com

Sejumlah Pengurus Rukun Warga (RW)  Kelurahan Kebon Jeruk menyayangkan sikap tanggap pihak Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dalam merespon laporan terkait penanganan warga terpapar Covid-19. Diharapkan ada tindakan lebih responsif  dan tegas guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Salah satunya, disampaikan Ketua LMK 12 dan Ketua RW 12 Kelurahan Kebon Jeruk, kepada KoranPelita.com usai melaksanakan Patroli Ronda Covid-19 di wilayah jajaran RW 12, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (26/9).

Hadir dalam giat ronda Covid-19 Ketua RW 12 Masus, Ketua LMK 12 Syaiful, Bhabinkamtibmas Kebon Jeruk Aiptu Yayan Mulyana, Ketua Citra Bhayangkara Sub Sektor 10.3 H.S Ragil, Ketua FKDM, para Ketua RT, Satpol PP, anggota Citra Bhayangkara 10.3, kader PKK, dan PPSU.

“Ada sejumlah RT yang melaporkan ke saya bahwa tindakan puskesmas kecamatan lambat. Kemarin kita juga sudah meminta puskesmas untuk mengirim ke wisma atlet, tapi penanganannya lambat. Alasannya, dari pihak wisma altlet juga akan menjemput, tapi ternyata sampai beberapa hari kita tunggu tidak ada, ” tegas Ketua LMK 12 Syaiful.

Menurutnya, ada dua kasus warga terpapar covid-19 yang dilaporkan ke pihak Puskesmas. Keduanya sama-sama terlambat responnya.

“Kita berharap masalah ini dapat diperbaiki. Dan mudah-mudahan pandemi ini cepat selesai, ” ujarnya

Syaiful menyampaikan ucapan terimakasih kepada warga RW 12 yang tanggap dalam membantu warga yang terpapar Covid-19.

“Saat ini ada warga kita yang terpapar covid dan sudah diisolasi di Wisma Atlet. Dan alhamdulillah warga saling membantu. Saya juga apresiasi kepada pengurus RW yang merespon cepat jika ada warganya yang terpapar Covid, ” ujarnya.

Ketua RW 12 Masus justru menilai pihak Puskesmas kurang tegas dalam mengambil tindakan evakuasi warga terpapar Covid-19 di wilayah Kelurahan Kebon Jeruk,  khususnya di lingkungan RW 12.

“Kalau saya melihatnya pihak Puskesmas bukan kurang tanggap. Tapi justeru kurang tegas mengambil tindakan untuk mengevakuasi warga terpapar covid. Contoh ada warga di lingkungan saya yang sudah dua kali swap dan hasilnya positif, tapi tidak langsung dikoordinasikan dengan pihak RW, LMK dan RT untuk dievakuasi. Mereka masih menunggu kesadaran warga itu sendiri untuk mau dievakuasi,”

Selain itu, lanjut Masus, untuk mobilisasi evakuasi warga itu sendiri tidak dilakukan penjemputan oleh pihak Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Ketua RW 10 Abdul Hamid dan RW 011 yang mengaku kecewa dengan tindakan Puskesmas Kebon Jeruk dalam merespon laporan mereka.

“Imbauan dari puskesmas memang terlambat. Ada warga yang terpapar corona yang diisolasi mandiri. Sudah ada laporan ke puskesmas tapi tidak ditindaklanjuti. Namun setelah yang terpapar itu sehat dan sudah ada hasil swap, baru turun. Tindakan puskesmas lambat. Bahkan laporan-laporan itu telat,” tandasnya.

Kekecewan juga disampaikan RW 11 H. Agus Lanwar yang menilai respon cepat Satgas Covid-19 di Puskesmas masih kurang. Hal itu terjadi ketika pihaknya meminta bantuan mobil ambulance Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk untuk mengevakuasi warganya yang diduga terpapar Covid-19 ke Rumah Sakit.

“Kita sudah berkali-kali menelpon untuk didatangkan ambulance untuk mengevakuasi warga. Namun ternyata kita kecewa karena seakan di ping pong, ” tegasnya.

Sementara terkait dengan ronda Covid-19, Ketua RW 12 mengaku giat ronda Covid-19 dalam rangka sosialisasi dan edukasi penerapan 3 M sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah.

“Alhamdulillah ronda Covid ini sangat membantu kita dalam mensosialisasikan gerakan 3 M kepada warga. Dan mudah-mudahan kesadaran warga dalam melaksanakan 3 M terus dan mematuhi protokol kesehatan terus meningkat demi kesehatan kita bersama dan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah RW 12,”.ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua RW 12 mempertanyakan ada tidaknya Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang terpapar Covid-19 dan keluarganya. (ay)

About ahmad yani

Check Also

Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR 2019-2024: Bamsoet, Apresiasi Kiprah Anggota Dalam Menjaga Stabilitas Poitik dan Perjuangkan Kepentingan Rakyat

JAKARTA,KORANPELITA- Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo menuturkan masa bakti MPR RI periode 2019-2024 merupakan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca