Gubernur Anies Baswedan ( kanan) dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia YM Rob Swartbol foto bersama usai membuka acara Dutch Training and Exposure Programme (Dutep).
Jakarta, KP
Gubernur Anies Baswedan dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia YM Rob Swartbol secara resmi membuka acara Dutch Training and Exposure Programme (DUTEP) yang sudah memasuki tahap II gelombang ketiga.
Program ini fokus pada pengelolaan air perkotaan terpadu dan memungkinkan staf dari pemerintah DKI Jakarta untuk menghabiskan waktu 8 hingga 10 minggu di Belanda untuk belajar dari praktik terbaik di kota delta.
DUTEP didukung oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan dilaksanakan oleh konsorsium yang terdiri dari pemerintah kota Jakarta dan pemerintah kota Rotterdam, Van Oord, Waterboard Delfland, Universitas Ilmu Terapan Rotterdam, dan Nuffic Neso Indonesia.
Dalam sambutannya Gubernur Anies Baswedan berpesan kepada para staf yang akan diberangkatkan ke Belanda,
“Ketika Anda mempelajari sesuatu, Anda harus mengadopsi dan beradaptasi. Saat Anda kembali, jangan hanya menerapkan pengetahuan Anda saja, tetapi juga selesaikan masalah dengan pengetahuan dan pengalaman Anda,” pesan
Gubernur Anies Baswedan kepada para staf yang akan diberangkatkan ke Belanda. Dalam sambutanny Anies mengatakan, program ini akan membantu mengembangkan ide dan menerjemahkan ide menjadi narasi serta mengubah narasi menjadi tindakan.
Munurut Duta Besar Belanda, Rob Swartbol “Kesamaan semangat dan mentalitas Jakarta dan Rotterdam secara umum telah memupuk kerja sama antara kedua kota, dan kita harus banyak belajar dari satu sama lain,” ujarnya.
Rob Swartbo juga menyatakan keinginannya untuk mengirimkan orang-orang dari Belanda ke Indonesia agar proses pembelajaran bersama dapat ditingkatkan. “DUTEP merupakan suatu kegiatan dimana para peserta mendapatkan kesempatan untuk mempelajari perkembangan dan pendekatan- pendektan terbaru terkait pengelolaan air perkotaan terpadu,” jelasnya.
Dimulai pada bulan September 2014 sebagai tahap pertama hingga tahun 2016 dengan total 24 peserta. Fase kedua berlangsung dari 2017 hingga 2019 dengan total 30 peserta. DUTEP adalah contoh sempurna dari cara-cara baru kerja sama bilateral, di mana pendidikan tinggi dan pemerintah bekerja sama secara erat dalam suatu proyek. Pada program ini semua organisasi yang terlibat memberikan kontribusi untuk menjadikannya sukses. (Vin)