Banyumas, Koranpelita.com
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku bersyukur memiliki wakil gubernur seorang kyai.
Berkolaborasi dengan Taj Yasin, Pemprov Jateng kini lebih memperhatikan pendidikan keagamaan dan pembangunan sumber daya manusia di pondok pesantren.
Salah satunya pemberian insentif untuk guru ngaji, guru madrasah diniyah, dan pengasuh pondok pesantren senilai Rp 205 miliar di APBD 2019. Anggaran untuk guru ngaji ini baru pertama kali ada, yang menyasar 171.131 ustadz dan ustadzah.
Ganjar menjelaskan saat menyerahkan insentif untuk 2800 guru ngaji di Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci Banyumas, Selasa (9/4).
Dijelaskan program insentif guru ngaji adalah janji kampanye duet Ganjar Yasin pada Pemilihan Gubernur 2018. Saat itu pasangan nasionalis-santri ini berjanji membangun pendidikan keagamaan dan SDM pondok pesantren. Selain insentif guru ngaji, juga akan dilaksanakan pembangunan ekonomi pesantren atau ekotren.
“Dan janji ini langsung kami tunaikan, agar apa, agar pembangunan mental dan spiritual anak-anak kita lebih baik, mentalnya baik, tidak mudah terpapar hoaks,” kata Ganjar.
Dalam pemberian insentif ini Ganjar berbagi tugas dengan Taj Yasin. Keduanya berkeliling dari satu kabupaten ke kabupaten lain untuk memberikan insentif langsung ke tangan para guru ngaji. Salah satunya Siti Badriah, guru ngaji TPQ Al Hilal Karangwelas Banyumas. Dalam satu tahun dia dan seluruh rekannya guru ngaji bakal menerima insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1,2 juta yang diterima per triwulan.
“Ini menambah semangat kerja ikhlas kami selama ini. Karena kan baru kali ini guru ngaji dapat perhatian dari pemerintah. Harapannya ya semoga program ini berkelanjutan dan nominalnya ditambah,” katanya. (sup)