Menyikapi Covid 19 Pemahaman Masyarakat Terbelah

Oleh: Muhammad Gumarang

Bukan rahasia lagi bahwa pemahaman tentang pandemi covid 19 khususnya yang melanda Indonesia terjadi dua pemahaman yang berbeda,penomena ini dapat kita lihat baik dalam kehidupan masyarakat keseharian dalam berinteraksi sosial maupun dalam dunia maya atau media sosial(medsos),ada yang menganggap bahayanya covid 19 sebagai wabah yang bisa menimbulkan penularan dan kematian yang sangat cepat. Di kelompok lain masyarakat menganggap beragam ada yang menganggap itu adalah konspirasi bisnis globla pihak tertentu yang dikaitkan untuk mencari keuntungan (bisnis) yang dihubungkankan dengan seorang pembisnis kaliber Dunia yaitu Bill Gates bahkan WHO dianggap bagian dari konspirasi tersebut. Ada pula yang yang menganggap covid 19 adalah penyakit biasa sejenis flue alias tidak membahayakan, ada juga yang menganggap itu (kematian) adalah takdir yang dikaitkan dengan keyakinan dalam hal agama,bahkan sampai pada isu politik.

Mengapa pemahaman masyarakat terbelah terhadap covid 19 khususnya di Negara Indonesia walaupun di Negara lain juga terjadi seperti diantaranya Negara Ekuador, Malaysia, Meksiko namun di Indonesia nampaknya juga termasuk lebih parah. Kondisi khususnya di Indonesia terbelahnya pemahaman tersebut disebabkan, kurang maksimalnya sosialisasi oleh pemeritah atau gugus tugas covid 19 terutama dimedia sosial secara sistimatis dan masip kepada masyarakat tentang bahayanya tertular dan menularkan covid 19 karena memiliki proses penularan dan resiko kematian dengan cepat, tidak maksimalnya memerankan para tokoh agama, ulama, pendeta, bitsu, pestor, sehingga dilapangan para tokoh agama terjadi penomena perbedaan pandangan padahal mereka memiliki pengaruh yang besar dimasyarakat.kurang transfaran dalam proses penangan pasien sampai pada proses pemakaman sehingga masyarakat menyimpan rasa curiga yang tidak2 atau alias menyimpan rasa tidak kepercayaan khususnya keluarga korban covid 19 seharusnya dengan mereka dibangun kepercayaan agar mereka menjadi garda depan menyakinkan terhadap publik terhadap bahayanya covid 19 bagi kesehatan dan keselamatan jiwa. Ditambah gencarnya,masipnya berita hoax didunia maya yang menganggap covid 19 beragam yang pada intinya covid 19 dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan.

Apa yang terjadi sekarang covid 19 menggila meningkat padahal Indonesia menghadapi pelaksanaan new normal ,sekarang yang menjadi masalah adalah saat diterapkan PSBB saja masyarakat banyak yang tidak disiplin atau bandel apa lagi kalo diberlakukan new normal, ini sangat sensitif sekali terjadinya lonjakan penularan covid 19 kalau pemerintah tidak hati2,profesional dalam menerapkan kebijakan tersebut bisa menjadi bumerang.

Diharapkan pemerintah mewaspadai dan selalu meevaluasi jalannya new normal untuk mengambil langkah langkah strategis guna menciptakan,menjamin penurunan tingkat resiko penularan , sehingga new normal berjalan dengan baik walaupun berjalan ditengah pandemi covid 19 dan tidak lepas harus didukung pula adanya tingkat kesadaran masyarakat dan edukasi terhadap masyarakat tentang bahayanya covid 19 dan membangun taat/disiplin terhadap protokol kesehatan dan membangun imunitas atau daya ketahan tubuh (antibodi) masyarakat. (Penulis, Pengamat Sosial Politik tinggal di Sampit)

About redaksi

Check Also

Inovasi Ketahanan Pangan Kota Semarang Kembali Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Semarang,KORANPELITA com – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bidang ketahanan pangan kembali mendapatkan apresiasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca