Momentum Hari Pahlawan, 10 November 2019, akan menjadi hari penting bagi Ikatan Alumni SMP Negeri 4 Tambak Kulon Progo dan Polri Putra Putri Kulon Progi (PPKP). Sebab, usai peringatan Hari Pahlawan, ratusan orang akaan bergerak ke Kecamatan Kokap, untuk melakukan bhakti sosial.
“Kita ikut meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang kesulitan air bersih. Acara ini memang sudah rutin dilakukan,” kata Brigadir Ngudi Raharjo, salah satu pengurus PPKP yang alumni SMP Negeri 4 Tambak.
Sementara itu, menurut Hendry Utomo yang juga tokoh alumni SMPN 4 Tambak, bhakti sosial akan dilakukan pada tanggal 10 November 2019, selesai upacara Hari Pahlawan. Pemilihan tanggal ini, juga bukan tanpa alasan. Paling tidak, tambahnya, bisa ikut mewarisi semangat para pahlawan dalam mendarmabhaktikan dirinya.
Sasaran Baksos kali ini adalah Dusun Sangkrek, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap. “Antusiasme alumni cukup besar. Makanya, kita sudah matangkan betul tanggalnya. Dipilih hari Minggu supaya semua alumni bisa ikut hadir, termasuk yang berada di luar Kulon Progo,” kata Hendry yang dikenal sregep ngumpulke konco lawas alumni SMPN 4 Tambak.
Benar. Semangat alumni SMP Negeri yang sekarang dikenal sebagai SMP Negeri 5 Wates ini, sangat besar. Di grup percakapan virtual, selalu terbaca diskusi hangat tentang rencana Baksos. Alumni yang tersebar di banyak kota besar di Indonesia, akan menjadikan bhakti sosial sekaligus sebagai temu rindu dengan sesama alumni.
“Saking semangate, konco-konco sepakat membuat kaos alumni yang akan dipakai pas Baksos. Ya biar kompak,” tambah Ngudi, alumni pertama SMP 4 Tambak yang masih merasakan sekolah sore numpang di SMP Negeri Sogan.
Yang pesan kaos, tambahnya, cukup banyak. Hampir semua almuni yang tergabung dalam WAG pesan. “Kaos akan kita bagikan saat Baksos, mengingat domisili poro konco tersebar di banyak kota,” ungkapnya.
Selain aktif di PPKP, Ngudi merupakan alumni yang sangat semangat menggerakkan konco lawas, terutama alumni yang masih memakai nama SMP Negeri 4.
Saat ini, PPKP dipimpin oleh Kombes Yosafat Sunaryanto sebagai Ketua Umum. Sementara sebagai sesepuhnya adalah Brigjen Pol Wakin Mardiwiyono. Kombes Yosafat adalah putra Kulon Progo kelahiran Kalidengen, Kecamatan Temon. Sedang Brigjen Wakin, asli Sogan, Kecamatan Wates.
Bhakti sosial adalah kegiatan PPKP yang rutin digelar disamping banyak kegiatan lain. Kiprah PPKP sudah diakui tidak hanya oleh masyarakat di Kulon Progo, tapi warga Kulon Progo di perantauan.
Selama ini, PPKP juga menjadi salah satu pendukung utama Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP), yang merupakan tempat bernaungnya semua paguyuban warga Kulon Progo di perantauan.
Belum lama ini, PPKP juga ikut nyengkuyung secara penuh hajatan Bakor PKP mengumpulkan 4.000 perantau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tanggal 13 Oktober 2019 lalu. (dja)