Jakarta, Koranpelita.com
Ratusan siswa-siswi sesaki Rumah Tahanan Negara Klas IIB Rangkasbitung, kali ini sebanyak 300 siswa dan siswi dan 17 orang guru dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Rangkasbitung datang berkunjung untuk beberapa kalinya, kegiatan tersebut rupanya dalam rangka outing class ke Rutan Rangkasbitung, Selasa (22/10/2019)
Dalam kesempatan tersebut Kepala Rutan Rangkasbitung, Pejabat struktural dan satuan tugas keamanan dan ketertiban (Satgas Kamtib) menyambut dan menerima Kedatangan Ratusan siswa dan dewan guru dari SMPN 4 Rangkasbitung di lapangan serbaguna Rutan Rangkasbitung.
Aliandra Harahap dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dan menyambut gembira kedatangan dari ratusan siswa siswi beserta dewan guru SMPN 4 Rangkasbitung.
Kegiatan para siswa untuk belajar (outing class) ke Rutan Rangkasbitung itu sangat tepat, kami apresiasi. Banyak hal yang bisa kita petik dan pelajari disini, bahwa para siswa harus bersyukur bisa berkunjung kesini, jadikan sebagai instropeksi diri, jangan sampai melanggar peraturan dan bahkan salah pergaulan, mulai sekarang pilih lingkungan dan pergaulan yang baik, karena saat ini mayoritas terkena akibat salah pergaulan dan lingkungan. Disisi lain, kita mesti terbuka, kita harus memiliki empaty terhadap saudara-saudara kita disini, mereka butuh dukungan, kita harus terbuka merubah anggapan kita terhadap WBP, disini mereka sudah menjalani bentuk tanggungjawabnya, mereka dibina dengan penuh kegiatan positif, jadi nanti kita mesti bisa terima juga mereka sebagai masyarakat seutuhnya.
Aliandra Harahap selaku Kepala Rutan Rangkasbitung dalam release yang diterima redaksi KORANPELITA.COM, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Hal senada dikatakan, Sugeng Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum menyampaikan apresiasi dan harapannya atas kunjungan siswa didiknya ke Rutan.
“Kami merasa teringatkan kembali disini soal banyaknya sisi kehidupan, bisa berkunjung kesini dan kami apresiasi bisa kesini. Bagi anak-anak tentu ini akan sangat memberikan kesan mendalam, setelah masuk kita membuktikan sendiri lingkungan rutan seperti apa. Kami berharap para siswa selain belajar atas penyebab konsekuensi hukum yang dialami oleh para binaan, harus lebih mawas diri dan lebih berprestasi lagi,”imbuhnya.(han)